Jumat 19 Aug 2022 13:09 WIB

Google Lakukan Pembaruan Pencarian Atasi Konten Clickbait

Pembaruan ini bertujuan mengedepankan konten asli.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Friska Yolandha
Google Search mendapatkan pembaruan baru yang akan meningkatkan konten asli dan relevansi hasil penelurusan.
Foto: mashable
Google Search mendapatkan pembaruan baru yang akan meningkatkan konten asli dan relevansi hasil penelurusan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Google Search mendapatkan pembaruan (update) yang akan meningkatkan konten asli dan relevansi hasil penelurusan. Hal tersebut diumumkan dalam sebuah postingan blog pada Kamis (18/8/2022) dalam upaya mengatasi clickbait.

Dalam beberapa pekan mendatang, pembaruan pencarian akan menargetkan konten yang dibuat oleh situs web spam atau bot yang dimaksudkan untuk memanipulasi Optimisasi Mesin Pencari (SEO). Google bertujuan mengedepankan konten asli dan pelaporan yang dibuat oleh dan untuk orang-orang.

Baca Juga

Google mengatakan pembaruan pencarian ini akan mirip dengan pembaruan ulasan yang dilakukan awal tahun ini, yaitu memprioritaskan ulasan produk dari para ahli daripada situs yang merangkum banyak produk. Google akan berupaya meningkatkan hasil untuk konten pendidikan, hiburan, belanja, dan terkait teknologi.

Pembaruan untuk pencarian datang ketika orang-orang menunjukkan diri mereka semakin frustrasi karena kurangnya hasil pencarian yang berkualitas. Utas di Reddit menunjukkan penurunan hasil yang berharga dan peningkatan iklan atau konten bersponsor. Blogger dan publikasi seperti The Atlantic mengatakan hasil yang lebih rendah adalah gejala dari situs yang terus-menerus berusaha mengoptimalkan untuk Google. Bing, DuckDuckGo, dan mesin pencari lainnya terus bersaing melawan dominasi Google dalam pencarian, tetapi perusahaan ini masih memegang 91 persen pangsa pasar.

Dilansir CNet, Jumat (19/8/2022), pada tahun 2020, Departemen Kehakiman Amerika Serikat (AS) mengajukan gugatan antimonopoli terhadap Google atas dominasinya dalam pencarian dan dugaan upayanya untuk menekan persaingan. Belakangan tahun itu, 38 jaksa agung dari negara bagian dan teritori mengajukan gugatan antimonopoli terhadap Google dengan tuduhan memegang monopoli pencarian. Google membalas dengan mengatakan popularitasnya tinggi karena memiliki produk pencarian terbaik. Tuntutan hukum saat ini sedang berjalan melalui sistem hukum.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement