REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lonjakan kadar gula darah setelah makan dapat mengganggu kontrol gula darah pasien diabetes tipe 2. Kabar baiknya, konsumsi kayu manis bisa mencegah terjadinya lonjakan kadar gula darah ini
Manfaat teh kayu manis dalam mengontrol kadar gula darah ini diungkapkan dalam sebuah studi pada Journal of Diabetes Research. Studi ini melibatkan 30 orang partisipan berusia 20-53 tahun. Para partisipan ini tidak mengidap diabetes.
Studi ini menemukan bahwa konsumsi kapsul atau bubuk kayu manis dapat memperbaiki kadar rata-rata kadar gula darah. Menurut studi, penurunan kadar gula darah setelah makan atau kadar gula darah postprandial terjadi sekitar 30 menit setelah mengonsumsi bubuk kayu manis, misalnya sebagai campuran teh.
Meski para partisipan dalam studi ini tidak mengidap diabetes, beberapa studi lain menunjukkan adanya manfaat kayu manis bagi penyandang diabetes. Studi dalam jurnal Diabetes Care misalnya, menunjukkan bahwa cassia cinnamon dapat memperbaiki kadar gula darah dan kadar kolesterol para penderita diabetes tipe 2.
Menurut studi, konsumsi kayu manis sebanyak 1, 3, atau 6 gram per hari dapat menurunkan kadar gula darah dan kolesterol jahat setelah 40 hari pada penyandang diabetes berusia paruh baya. Konsumsi kayu manis juga mampu menurunkan faktor risiko yang berkaitan dengan penyakit kardiovaskular dan diabetes.
Analisis yang dipublikasikan dalam American Journal of Clinical Nutrition menunjukkan bahwa asupan 6 gram kayu manis dapat memperlambat proses pengosongan lambung. Asupan ini juga secara signifikan dapat menurunkan kadar gula darah yang tinggi setelah makan tanpa mempengaruhi tingkat kepuasan atau rasa kenyang.
Akan tetapi, tak semua studi menunjukkan hasil yang positif mengenai efek kayu manis terhadap kontrol gula darah. Sebuah ulasan pada 2019 dalam Nutrition Today misalnya, menunjukkan hasil yang beragam mengenai hal ini. Ulasan ini mengindikasikan diperlukan adanya penelitian lebih lanjut mengenai dampak kayu manis terhadap gula darah.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), diabetes tipe 2 merupakan jenis diabetes yang paling banyak ditemukan. Karena tak langsung memunculkan gejala berat, banyak orang tak sadar bila mereka mengidap diabetes tipe 2.
Secara umum, pankreas penderita diabetes tipe 2 masih menghasilkan insulin. Akan tetapi, sel-sel di dalam tubuh tidak bisa merespons insulin sehingga sel tak bisa menggunakan glukosa. Kondisi ini yang memicu tingginya kadar gula darah di dalam darah.
Diabetes tipe 2 bisa memunculkan beberapa gejala. Sebagian di antaranya adalah frekuensi berkemih meningkat terutama di malam hari, merasa haus sepanjang waktu, merasa sangat lelah, berat badan menurun tanpa sebab, gatal di area genital, pandangan mata kabur, dan luka sulit sembuh.
"Kunjungi dokter bila Anda memiliki gejala diabetes tipe 2 atau saat Anda khawatir bila Anda memiliki risiko yang lebih tinggi terhadap diabetes tipe 2," jelas National Health Service, seperti dilansir Express, Sabtu (20/8/2022).