REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Ketika akan melahirkan anak kedua, Laura senang saat mengetahui rumah sakit menawarkan gas tertawa (nitrous oxide) untuk persalinan. Selama persalinan pertama, dia telah menggunakan dinitrogen oksida dan mengklaim itu telah membantunya mengatasi rasa takut.
"Bagi saya yang memiliki kecemasan berlebih, dinitrogen oksida sangat membantu," kata ibu berusia 41 tahun asal New York, Amerika Serikat (AS).
Dinitrogen oksida merupakan gas tidak berasa dan tidak berbau yang umumnya dikenal sebagai gas tertawa. Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), senyawa tersebut dinilai dapat mengurangi kecemasan dan meningkatkan rasa tenang sehingga rasa sakit lebih mudah diatasi.
Di AS, umumnya calon ibu mendapatkan suntikan epidural untuk mengatasi rasa sakit selama persalinan. Namun, itu bisa membuat ibu hamil sulit bergerak. Sementara itu, nitrous oxide memberikan sesuatu yang berbeda.
Sebelum kontraksi, Laura yang melahirkan di Rumah Sakit Northwell Health Huntington di Huntington, New York dipasangkan masker di wajahnya dan menghirup gas yang terdiri dari campuran 50 persen dinitrogen oksida dan 50 persen oksigen. Dalam waktu singkat, dia akan merasakan efek anti cemas.
Penggunaan nitrous oxide selama proses melahirkan sangat umum. Menurut makalah di jurnal BioMed Research International, 60 persen persalinan di Inggris menggunakan gas tertawa. Di Swedia, gas tersebut juga digunakan pada 70 persen kelahiran.
Perlahan-lahan, dinitrogen oksida semakin populer di AS meskipun tidak setiap rumah sakit memfasilitasinya. Salah satu rumah sakit yang menawarkan adalah Northwell Health Huntington.
"Kami adalah rumah sakit kedua di Long Island yang menawarkan nitrous oxide. Saat ini semakin banyak ibu hamil yang tertarik untuk memiliki kontrol lebih besar atas pengalaman melahirkan mereka," kata bidan perawat bersertifikat di Rumah Sakit Northwell Health Huntington, Laura Jabbour.