REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Untuk bersaing dalam dunia industri, hanya memiliki ijazah sebagai bukti kelulusan mahasiswa dalam menyelesaikan studi di perguruan tinggi tidaklah cukup. Hal ini, dapat dibuktikan dengan melihat lowongan pekerjaan yang dibuka oleh setiap perusahaan dengan persyaratan tambahan. Banyak perusahaan menuntut lulusan dari perguruan tinggi memiliki sertifikat kompetensi sebagai modal saing dalam mendapatkan posisi pekerjaan.
Universitas Nusa Mandiri (UNM) kampus Margonda mengadakan kegiatan sertifikasi kompetensi analis program bagi mahasiswa Program Studi (prodi) Sistem Informasi (SI) di Gedung UNM kampus Margonda, Depok, pada Jumat (19/8/2022) silam.
Andry Maulana selaku Kepala Kampus Universitas Nusa Mandiri (UNM) kampus Margonda mengatakan, sertifikasi ini sebagai bentuk tanggung jawab universitas kepada mahasiswanya.
“Kegiatan sertifikasi kompetensi ini diikuti oleh 67 peserta dengan menghadirkan 7 orang asesor. Setiap asesor bertugas menguji unit-unit kompetensi untuk menyatakan bahwa mahasiswa tersebut kompeten di bidang Analis Program atau tidak,” terangnya dalam rilis yang diterima, Rabu (24/8/2022).
Ia juga menyebutkan, ada tujuh asesor uji kompetensi yang hadir pada acara tersebut antara lain Instianti Elyana, Tati Mardiana, Sukmawati Anggraeni Putri, Sidik, Eni Heni Hermaliani, Arfhan Prasetyo dan Frieyadie. Selain sebagai asesor kompetensi, ke tujuh asesor ini juga merupakan dosen praktisi di kampus UNM.
“Kegiatan uji kompetensi ini sangat penting dan bermanfaat bagi mahasiswa sebagai bekal untuk memasuki dunia kerja dimana mahasiswa UNM akan bersaing dengan lulusan kampus lainnya,” tandasnya.
Sementara itu, Sidik selaku salah satu asesor sertifikasi kompetensi menyampaikan, dengan adanya uji komptensi ini, dapat membuktikan bahwa lulusan UNM layak bersaing dan memiliki kualitas yang unggul untuk memenuhi permintaan dunia kerja.
“Dengan terus diadakannya kegiatan uji kompetensi bagi mahasiswa, maka ini membuktikan bahwa menjadi sarjana di UNM pasti memiliki keahlian yang bukan hanya dibuktikan dengan ijazah saja, namun juga dengan sertifikasi kompetensi,” ungkapnya.