REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Rais ‘Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Miftachul Akhyar, mendorong Lembaga Pendidikan Ma’arif NU PBNU, makin membuka akses pendidikan inklusi.
“Pendidikan di LP Ma’arif NU itu harus dirasakan semua pihak, termasuk anak berkebutuhan khusus,” tutur Rais ‘Aam, dalam siaran pers Rabu (24/8/2022).
KH Miftachul Akhyar menyampaikan hal itu saat memberikan arahan kepada pengurus LP Ma’arif NU PBNU, Selasa (23/08/2022). LP Ma;arif NU harus menghadirkan pendidikan untuk semua, pendidikan tanpa diskriminasi. “Pendidikan yang menyapa seluruh insan manusia tanpa sekat pembatas. Sebab pendidikan adalah hak dari setiap anak manusia,” kata dia.
Sepanjang hidup Rasulullah, kata KH Miftahul, sepenuhnya untuk pendidikan. Ia mengutip hadits: Innama buitstu mu'alliman, sesungguhnya aku diutus untuk menjadi pengajar.
"Kualitas pendidikan ini dibentuk oleh pengajar maupun pembelajar serta infrastruktur kelembagaan yang harus terus diperkuat eksistensinya oleh LP Ma'arif NU,” terangnya.
LP Ma’arif NU, lanjut dia, harus bisa membentuk karakter tersebut melalui pendidikan tanpa batas akses. “Siapapun dan apapun kondisinya harus mendapatkan pendidikan,” tegasnya.
Pendidikan Inklusi ini akan menjadi tema pertama Talkshow pertama yang akan disampaikan oleh Menteri Agama RI pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) LP Ma’arif NU PBNU pada 26-29 Agustus 2022 mendatang di Universitas Islam Malang.
Kiai Miftah mengatakan siap menghadiri dan ikut serta mensukseskan kegiatan Rakernas LP Ma’arif NU. Ia berharap hasil Rakernas nantinya akan mengantarkan pendidikan di LP Ma’arif NU bisa lebih baik.
Ketua LP Ma’arif NU PBNU, Muhammad Ali Ramdhani mengucapkan terimakasih atas arahan serta rencana kehadiran Rais Aam di Rakernas nanti. Ramdhani mengaku, pendidikan di LP Ma’arif NU terus mengembangkan kontribusinya dikancah Nasional hingga Internasional. “LP Ma’arif NU akan terus memberikan pendidikan yang baik dan dirasakan untuk semua,” jelasnya.