Rabu 24 Aug 2022 17:33 WIB

Kebiasaan Makan Seperti Ini Dapat Turunkan Risiko Penyakit dan Kematian

Mengganti garam bisa menjadi pilihan yang lebih sehat bagi banyak orang.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Qommarria Rostanti
Kebiasaan makan yang dapat menurunkan risiko penyakit dan kematian. (ilustrasi)
Foto: www.freepik.com
Kebiasaan makan yang dapat menurunkan risiko penyakit dan kematian. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jika Anda mengonsumsi terlalu banyak garam, gula, dan lemak harian, maka berhati-hatilah karena bisa menyebabkan masalah kesehatan yang serius. Penelitian terbaru menunjukkan, mengganti garam biasa dengan yang rendah sodium adalah kebiasaan makan sederhana yang dapat menurunkan risiko penyakit dan kematian.

Dalam analisis yang baru-baru ini diterbitkan dalam jurnal Heart, para peneliti mengamati 21 percobaan yang melibatkan total 31.949 peserta. Sambil memperhatikan bagaimana pengganti garam dapat memengaruhi kesehatan, temuan menunjukkan bahwa setiap kali jumlah natrium klorida turun dalam pengganti garam sebesar 10 persen, ada juga penurunan tekanan darah sistolik dan tekanan darah diastolik.

Baca Juga

Pengganti garam juga menawarkan perlindungan dalam hal kejadian kardiovaskular, kematian kardiovaskular, dan kematian total. Hasilnya konsisten di seluruh peserta dari berbagai usia, lokasi, dan uji coba.

"Temuan ini tidak mungkin mencerminkan peluang dan mendukung adopsi pengganti garam dalam praktik klinis, menurunkan tekanan darah, dan mencegah kejadian kardiovaskular utama," kata para peneliti di balik temuan tersebut seperti dilansir laman Eat This Not That, Rabu (24/8/2022).

Ahli diet Jen Hernandez mengatakan, pengganti garam bisa menjadi pilihan yang lebih sehat bagi banyak orang. Ini karena bahan utama yang digunakan untuk rasa asin adalah kalium klorida, bukan natrium klorida.

Jenis pengganti garam yang paling umum adalah kalium klorida, yang memberikan rasa asin yang serupa tanpa natrium. Memilih pengganti garam seperti kalium klorida tidak hanya membantu Anda mengurangi natrium tetapi juga membantu Anda meningkatkan asupan kalium.

Hernandez mengatakan, kebanyakan orang tidak mendapatkan cukup kalium dalam makanan mereka. Itu sebabnya kalium dianggap sebagai masalah kesehatan masyarakat. Ini menjelaskan mengapa label fakta nutrisi baru mengharuskan kalium untuk dicantumkan.

 

Dengan mengingat hal itu, Hernandez mengatakan menggunakan pengganti garam berbasis kalium adalah cara yang sangat mudah untuk mendapatkan lebih banyak kalium dalam makanan tanpa menambahkan lebih banyak makanan.

Ketika memilih pengganti garam, Hernandez mengatakan jenis yang paling populer adalah yang berbasis kalium atau monosodium glutamat. Hernandez juga mencatat bahwa meskipun beberapa orang mungkin mengalami efek samping dengan MSG, meskipun secara umum dikenal aman untuk dikonsumsi dan dapat menjadi alternatif garam lain yang terjangkau.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement