REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Peserta training center hasil kerja sama Universitas Muhammadiyah Malang UMM) dan OS Selnajaya diberangkatkan ke Jepang. Saat ini, ada lebih dari 150 peserta yang mengikuti proses pelatihan, perekrutan hingga pemberangkatan kerja ke Negeri Matahari Terbit tersebut.
Direktur Vokasi UMM, Tulus Winarsunu mengatakan total ada 42 orang yang sedang mengikuti setiap proses yang ada di training center UMM-OS Selnajaya pada dua tahap sebelumnya. Jumlah ini terus bertambah seiring dengan pembukaan tahap-tahap selanjutnya.
Ada pun program pelatihan tersebut berlangsung selama enam sampai 12 bulan. Fokus program tersebut terbagi menjadi dua kemampuan utama. "Yakni kemampuan bahasa Jepang dan kemampuan khusus yang telah dipilih," ucapnya.
Jika sudah menguasai keduanya, para peserta akan mengikuti ujian sebagai persyaratan bekerja di Jepang. Kemudian bisa ikut dalam proses rekrutmen dari berbagai perusahaan.
Perwakilan dari PT SMILE, Kayama menilai, sumber daya manusia (SDM) yang ada di training center UMM memiliki kemampuan yang mumpuni. Selama ini perusahaannya sering menggaet lulusan yang berada di Jakarta saja. Namun belakangan ia merasa peserta di Malang juga mempunyai kemampuan yang bisa bersaing untuk mendapatkan pekerjaan di bawah naungan PT SMILE.
Pada kunjungan ini, rombongan PT SMILE juga berkesempatan untuk melihat fasilitas yang disediakan oleh training center UMM. Hal ini dimulai dari asrama, ruang kelas hingga rumah sakit umum UMM.
Terkait bidang pelatihan yang disediakan, terhitung ada lima pekerjaan yang bisa dipelajari langsung oleh peserta. Ada kaigo atau caregiver, produksi makanan dan minuman, building cleaning, perikanan dan budidaya serta pertanian. Para peserta training bisa memilih salah satunya selama persyaratan yang diberikan bisa terpenuhi.
Menariknya, saat bertemu rombongan PT SMILE, Rektor UMM, Fauzan membicarakan kemungkinan pembangunan sekolah vokasi hasil kerja sama Kampus Putih dengan sederet perusahaan yang ada di Jepang. Dengan begitu, warga Jepang dan juga Indonesia bisa bersekolah di sana. Saat lulus, mereka diharapkan bisa cepat bekerja karena adanya kolaborasi dengan berbagai perusahaan.
Selain itu, Fauzan juga mengenalkan program Center of Excellence yang bisa menjadi jawaban atas permasalahan SDM Jepang. Menurut dia, ulusan CoE-CoE dapat menjadi opsi untuk menjawab problem sumber daya manusia di sederet bidang yang dibutuhkan. Beberapa di antaranya seperti bidang ruminansia, ikan koi, rumput laut, essential oil dan lainnya.
"Kalaupun ada kebutuhan besar di sektor lain, kami juga siap memproyeksikan dengan menyiapkan CoE sekolah keahlian yang sesuai dengan apa yang perusahaan Jepang butuhkan,” jelasnya dalam keterangan pers yang diterima Republika, Rabu (24/8/2022).