Sabtu 27 Aug 2022 02:10 WIB

Gejala Influenza dan Covid-19 Mirip, Ini Cara Membedakannya

Ahli sebut gejala influenza dan Covid-19 terbilang mirip.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Nora Azizah
Ahli sebut gejala influenza dan Covid-19 terbilang mirip.
Foto: www.freepik.com.
Ahli sebut gejala influenza dan Covid-19 terbilang mirip.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan RSUP Persahabatan, Prasenohadi mengakui, gejala influenza dan Covid-19 sama-sama mirip. Untuk menentukan pasien terinfeksi Covid-19, yaitu dengan melakukan tes antigen atau Polymerase Chain Reaction (PCR).

"Kini gejala Covid-19 dan influenza memang mirip," ujarnya saat berbicara di konferensi virtual, Jumat (26/8/2022).

Baca Juga

Sebelum ada Covid-19, dia melanjutkan,  deteksi dini influenza, yaitu demam, batuk, dan sesak napas. Namun, kini setelah Covid-19 menyerang, ternyata gejala awal infeksi virus ini juga mirip. Kalau gejalanya berat bisa mengalami sesak napas yang hebat dan perlu penanganan di rumah sakit. 

"Oleh karena itu, pada dasarnya pemeriksaan PCR, minimal antigen menjadi hal yang sangat penting. Ini dalam rangka menentukan apakah pasien ini mengalami influenza biasa atau benar-benar Covid-19, apapun variannya," katanya.

Bahkan, Prasenohadi melanjutkan, pemeriksaan PCR atau antigen menjadi wajib karena penularan Covid-19 varian omicron lebih cepat. Ia menyebutkan, data menyebutkan saat omicron ditemukan pertama kali di Afrika Selatan, ternyata dalam waktu tak sampai 1 bulan sudah menyebar ke seluruh dunia. Ini berbeda dengan saat Covid-19 varian delta yang ditemukan awal Januari 2021 ternyata membutuhkan waktu 11 bulan untuk menyebar ke hampir seluruh dunia.

Ia mengingatkan, pemeriksaan antigen dan PCR menjadi hal yang penting karena yang ditakutkan adalah penularan. Kalau terjadi wabah Covid-19 seperi saat ini, maka yang ditakutkan adalah angka kematian. 

"Jadi, tak bisa menganggap enteng omicron, karena meski bergejala ringan ternyata masih ada kematian kan meskipun angkanya sedikit 20-an," ujarnya.

Tak hanya itu, ia mengingatkan ada juga pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit terutama yang memiliki penyakit penyerta (komorbid). Jadi, ia mengingatkan Covid-19 lebih mematikan jika dibandingkan influenza.

Dia berharap, yang ditekankan jangan sampai terjadi wabah yang menyebabkan jumlah perawatan di rumah sakit meningkat serta angka kematian menigkat. Jika ini terjadi maka akhirnya ini tentu bisa membebani negara.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement