Rabu 31 Aug 2022 11:40 WIB

Bukan Poligami, Penularan HIV/AIDS Bisa Dicegah Jika Setia pada Pasangan

Uu Ruzhanul Ulum sebut poligami solusi cegah HIV, dokter punya pendapat berbeda.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Christiyaningsih
Menurut dokter, penularan HIV/AIDS dapat dicegah apabila kita setia kepada pasangan. Ilustrasi.
Foto: Pixabay
Menurut dokter, penularan HIV/AIDS dapat dicegah apabila kita setia kepada pasangan. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Wakil Gubernur Jawa Barat (Wagub Jabar) Uu Ruzhanul Ulum mengatakan menikah dan poligami bisa menjadi salah satu solusi untuk mencegah penularan HIV- AIDS, khususnya di kalangan remaja dan para suami yang suka 'jajan' sembarangan. Dokter spesialis penyakit dalam Zubairi Djoerban mengatakan pada prinsipnya penularan HIV- AIDS terjadi karena hubungan seksual, pemakaian narkoba, atau ibu yang terinfeksi ke bayinya kemudian transfusi darah semua darah kemudian tenaga kesehatan dari suntikan jarum.

Ia menyebut menikah dengan satu pasangan lebih memperkecil risiko HIV-AIDS. "Kalau saya menikah dengan perempuan tidak berganti-ganti pasangan maka risikonya sangat kecil. Poligami kalau semuanya setia pada pasangan yang poligami maupun non-poligami jadi tidak tertular jadi tidak tidak hanya poligami tapi juga monogami atau menikah dengan satu orang saja meminimalisir penularan kalau dua-duanya setia," tegas Zubairi di Jakarta, Selasa (30/8/2022). 

Baca Juga

Zubairi menekankan, poligami bukanlah salah satu solusi. Pasalnya, banyak pula pengidap HIV-AIDS yang tertular karena penggunaan narkotika.

"Jadi sumber-sumber penularan HIV ini ada banyak. Sekarang dengan seksual itu untuk teman-teman HIV khususnya dari homoseksual tentu sekarang harus hati-hati dengan cacar monyet karena sebagian besar 90 persen sampai 95 persen penularannya melalui hubungan seksual khususnya biseksual dan homoseksual," jelasnya.

Sebelumnya Menurut Uu, Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Bandung membeberkan fakta dari 5.943 kasus positif HIV di ibu kota Provinsi Jabar itu selama periode 1991-2021, sekitar 11 persen di antaranya adalah ibu rumah tangga (IRT). Salah satu pemicunya adalah suami yang melakukan hubungan seks tidak menggunakan pengaman dengan pekerja seks komersial (PSK). 

Selain IRT, sekitar 6,9 persen atau 414 kasus terjadi pada mahasiswa. "Sekarang kan sedang viral di Bandung ternyata ibu-ibu banyak yang kena HIV/AIDS. Kedua, anak-anak muda banyak juga yang kena," kata Uu.

Menanggapi fenomena tersebut, kata Uu, dalam agama khususnya Islam, perzinaan memang sangat dilarang. Dengan demikian pernikahan menjadi solusi untuk memelihara seseorang dari perbuatan zina.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement