Rabu 31 Aug 2022 13:38 WIB

Instagram Uji Coba Banyak Cara untuk Kontrol Unggahan yang tak Diminati

Banyak pengguna kecewa dengan jumlah konten direkomendasikan yang muncul di feed.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Christiyaningsih
Logo Instagram. Banyak pengguna kecewa dengan jumlah konten direkomendasikan yang muncul di feed.
Foto: AP Photo/Jenny Kane
Logo Instagram. Banyak pengguna kecewa dengan jumlah konten direkomendasikan yang muncul di feed.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Instagram sedang menguji pengaturan baru bagi pengguna untuk mengontrol jenis konten apa yang mereka lihat di platform. Dalam unggahan blog, Meta mengatakan pengujiannya mencakup kemampuan untuk memilih beberapa postingan dan menandainya menggunakan tombol “Not Interested” yang seharusnya menandai aplikasi bahwa pengguna tidak ingin melihat konten serupa.

Saat ini, pengguna dapat mengeklik satu unggahan untuk menandainya, tetapi tidak ada cara untuk melakukannya dalam skala besar. Instagram juga akan segera mulai menguji cara bagi pengguna untuk membuat daftar kata kunci, frasa, emoji, dan tagar di unggahan yang direkomendasikan yang tidak mereka minati dan tidak ingin mereka lihat.

Baca Juga

TikTok meluncurkan fitur berbasis kata kunci serupa pada Juni lalu. Fitur tersebut telah memberi pengguna kemampuan untuk tidak menyukai video dan mengarahkan algoritma mereka ke arah yang lebih ingin mereka lihat.

Dilansir The Verge pada Rabu (31/8/2022), kontrol baru di Instagram datang tak lama setelah pengguna memberontak atas banyaknya perubahan di platform. Terlepas dari membanjirnya Reels, banyak pengguna Instagram kecewa dengan jumlah konten direkomendasikan yang muncul di feed mereka dari akun yang tidak mereka ikuti. Hal itu sejalan dengan apa yang dikatakan oleh CEO Meta Mark Zuckerberg, yaitu meningkatnya unggahan yang direkomendasikan di masa mendatang.

Instagram sudah menawarkan beberapa cara untuk menyesuaikan umpan pengguna, seperti menunda unggahan yang disarankan selama 30 hari dan menambahkan orang ke daftar "Favorit" sehingga unggahan dari akun tersebut tidak terkubur. Lebih banyak pengaturan di halaman Explore untuk menyempurnakan algoritma pengguna. Meta bergeser untuk lebih fokus pada penemuan karena bersaing dengan TikTok.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement