REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Suplemen vitamin dan mineral telah menjadi bisnis besar-besaran pada abad terakhir. Namun yang perlu dicatat, produk vitamin dan mineral tertentu justru dapat menyebabkan lebih banyak kerugian dibandingkan kebaikan apabila dikonsumsi dalam jumlah berlebihan
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of National Cancer Institute, ditemukan bahwa vitamin E dan selenium dapat meningkatkan risiko kanker. Vitamin E membantu menjaga kesehatan kulit dan mata serta meningkatkan kekebalan. Sementara selenium menawarkan sifat antioksidan yang kuat.
Penelitian tersebut mengamati lebih dari 35 ribu pria yang dibagi menjadi empat kelompok. Hasilnya, ditemukan bahwa bentuk suplemen dari kedua jenis ini berisiko. Para peserta mengonsumsi vitamin E, selenium, plasebo, atau kombinasi keduanya.
Di Inggris, lebih dari 47.500 pria didiagnosis menderita kanker prostat setiap tahun, menurut Prostate Cancer UK. Penelitian menyimpulkan pria harus menghindari mengonsumsi suplemen vitamin E dan selenium pada dosis yang melebihi asupan yang direkomendasikan.
“Suplemen ini sangat populer, terutama vitamin E, juga sejauh ini tidak ada penelitian besar, terencana dan dilakukan dengan baik yang menunjukkan manfaat apa pun untuk mencegah penyakit kronis utama," ujar penulis utama studi tersebut seperti dkutip dari laman Express, Kamis (1/9/2022).
Dia menyarankan pria yang menggunakan suplemen ini harus berhenti. Baik suplemen selenium maupun vitamin E tidak memberikan manfaat yang diketahui, hanya memberikan risiko. “Banyak orang berpikir bahwa suplemen makanan bermanfaat atau setidaknya tidak berbahaya. Ini tidak benar," ujarnya.
Direktur Medis di Boutiquetoyou.com, Monika Wassermann, mengatakan banyak penelitian menunjukkan suplemen selenium dan vitamin E dosis tinggi dapat menyebabkan kanker prostat. "Namun tidak ada yang benar-benar tahu hubungannya," kata dia.
Dia mengatakan, tidak ada penelitian yang menunjukkan bagaimana suplemen ini meningkatkan risiko kanker prostat. Ketika sampai pada jumlah yang berbahaya, penelitian tersebut berbagi untuk menghindari dosis yang melebihi asupan makanan yang direkomendasikan.
“Para peneliti mengeklaim mengonsumsi 140 ug selenium dan 400 UI vitamin E per hari membuat Anda lebih rentan terhadap kanker prostat,” ujar Wassermann.
Untungnya, ada banyak makanan kaya selenium dan vitamin E yang masih bisa memberikan nutrisi. “Jika Anda ingin mendapatkan cukup selenium dan vitamin E tanpa suplemen, perhatikan makanan berikut ini," ujarnya.
Makanan kaya selenium di antaranya kacang-kacangan, susu dan yogurt, havermut, bayam, jamur, telur, beras merah, dan ayam. Sementara makanan kaya vitamin E adalah kacang-kacangan, alpukat, biji bunga matahari, minyak biji gandum, serta kacang almond.