Kamis 01 Sep 2022 22:11 WIB

Teknologi RET Katrol Efisiensi dan Keamanan Transaksi Real Estate

Proyek RET disebut sudah mendapatkan berbagai dukungan.

Ilustrasi NFT.
Foto: Www.freepik.com
Ilustrasi NFT.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Realestate Ecosystem Token (RET), sebuah proyek blockchain dikembangkan di Indonesia untuk meningkatkan efisiensi, keamanan, keamanan, likuiditas serta hemat biaya dalam transaksi real estate. Dilansir dari Antara, Kamis (1/9/2022), tim retail strategic ecosystem Token RET Goan Damanik menyatakan sektor real estate adalah salah satu sektor primer di Indonesia dengan GDP hingga Rp468 triliun, bahkan walaupun terdampak pandemi Covid-19 dua tahun terakhir, masih tetap tumbuh sejak 2010.

Namun berbagai riset menyatakan 61 persen masyarakat di Indonesia, terutama di rentang umur 25-35 tahun, tidak memiliki rumah npa pinjaman dari bank sangat sedikit masyarakat yang dapat memiliki rumah.

Baca Juga

Di sektor lainnya, yaitu bisnis FnB (Food and Beverage) dan industri hotel, berbagai proses penyewaan bahkan pemindahtanganan aset seperti toko, restoran, plaza, mal, hotel, dan aset lainnya menjadi salah satu hal yang menghambat proses bisnisnya.

"Berbagai kendala dalam hal kepemilikan aset rumah dan real estat lainnya ini menjadi landasan dikembangkannya proyek RET," kata dia.

Menurut Goan, industri real estat Indonesia sudah beroperasi menggunakan struktur yang relatif sama selama puluhan tahun, perlu ada efisiensi terutama dalam pengelolaan dan jual beli aset.

"Kami melihat melalui proyek RET, berbagai permasalahan dalam kepemilikan usaha dapat diatasi," kata dia.

Hingga saat ini, tambahnya, proyek RET sudah mendapatkan berbagai dukungan dari berbagai perusahaan real estat terkemuka, serta organisasi-organisasi berpengaruh dalam sektor real estat.

Ia mengatakan, RET akan menjadi token pertama dari Indonesia yang menghadirkan solusi modern transaksi real estat yang tidak hanya hemat biaya, namun juga meningkatkan efisiensi, keamanan dan juga likuiditas.

Pada sektor F&B dan hospitality, token RET dapat mengakomodasi pengimplementasian teknologi blockchain ke dalam ekosistem bisnis sebagai jaminan kepemilikan aset nyata yang terintegrasi dengan aset digital dalam hal jual-beli.

Selain itu, membuat bisnis menjadi lebih efisien dan sistematis, dan manfaat berbagai keuntungan dan program promosi lainnya dari proses implementasi RET.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement