REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Mendikbudristek RI), Nadiem Anwar Makarim, mengajak para delegasi pada pertemuan tingkat menteri pendidikan G20 untuk terus belajar dari praktik baik satu sama lain. Hal itu perlu dilakukan guna membangun sistem pendidikan yang tangguh dan relevan sesuai kebutuhan zaman.
"Semangat gotong royong yang menjadi jiwa Presidensi G20 Indonesia diharapkan dapat diteruskan pada presidensi berikutnya guna terus mendorong kolaborasi global menuju transformasi dunia pendidikan," ujar Nadiem pada Pertemuan Tingkat Menteri Pendidikan G20 yang dilaksanakan di Bali, Kamis (01/09/2022).
Mendikbudristek mengatakan, sepanjang perjalanan EdWG G20, Kemendikbudristek belajar dari perspektif dan pengalaman negara-negara anggota lain sebagai pondasi untuk dapat pulih bersama dan pulih lebih kuat. Menurut dia, semangat gotong royong itu pula yang telah membimbing Presidensi G20 Indonesia dan diharapkan akan dapat berlanjut pada presidensi berikutnya di tahun-tahun mendatang.
“Saya mengapresiasi keikutsertaan Anda semua, bahkan setelah saya menyampaikan kabar tersebut (positif Covid-19). Dengan komitmen yang kuat ini saya yakin, meskipun saya tidak dapat memimpin persidangan secara langsung di Bali, kita akan dapat mencapai tujuan kita bersama untuk memfinalisasi hasil kerja dan mewujudkan tujuan jangka panjang kita untuk memulihkan dan mentransformasi sistem pendidikan,\" kata Nadiem.
Mengulas kembali perjalanan Kelompok Kerja Pendidikan pada pertemuan-pertemuan sebelumnya, Mendikbudristek mengapresiasi kemajuan yang telah dicapai, sekaligus berharap dapat menyelesaikan Laporan Kelompok Kerja Pendidikan G20 dan Kesimpulan Pimpinan Sidang.
Pertemuan pertama di Yogyakarta pada 16-18 Maret 2022, ujar Nadiem, telah berlangsung produktif guna menyatukan pemahaman dan komitmen akan empat agenda prioritas Kelompok Kerja Pendidikan. Di mana hal itu dirumuskan berdasarkan terobosan Merdeka Belajar dan berfungsi sebagai prinsip panduan Kelompok Kerja Pendidikan G20 dalam inisiatif dan perencanaan kebijakan.
Sedangkan pertemuan kedua dilaksanakan secara daring, membahas draf pertama hasil kelompok kerja. Menurut dia, pihaknya menandai tonggak penting selama pertemuan Kelompok Kerja Pendidikan kedua pada tanggal 18 dan 19 Mei 2022 dengan setuju untuk membawa suara G20 ke KTT Transformasi Pendidikan Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Menutup sambutannya, Mendikbudristek kembali menggarisbawahi ajakan kepada seluruh negara delegasi untuk terus saling belajar dan mendorong kolaborasi global.
“Saya harap kita semua dapat mengambil kesempatan ini untuk belajar dari praktik terbaik satu sama lain sehingga kita akan dapat meletakkan dasar-dasar kolaborasi global yang lebih kuat untuk membangun sistem pendidikan yang sesuai untuk abad ke-21 dan seterusnya,” kata dia.