REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Penggunaan produk santan kemasan saat memasak memiliki keunggulan dibandingkan santan perah. Di antaranya adalah lebih praktis dan hemat. Demikian kata Food Content Creator dan Founder Natural Cooking Club Fatmah Bahalwan.
"Menggunakan santan kemasan relatif lebih hemat karena enggak harus pergi ke pasar. Lebih hematnya itu di situ. Praktis juga karena enggak harus marut," kata Fatmah dalam acara media and community gathering di Jakarta, Jumat (2/9/2022).
Karena keunggulan tersebut, menurut Fatmah, tak heran jika ibu-ibu saat ini sangat ketergantungan dengan produk santan kemasan untuk digunakan saat memasak.
Manager Food Protection Support Tetra Pak Indonesia Lisa Suhada menambahkan keunggulan lain dari santan kemasan adalah lebih higienis. Menurutnya santan kemasan Tetra Pak melewati proses Ultra High Temperature (UHT) dan pengemasan aseptik sehingga dapat melindungi produk dengan baik.
"Teknologi UHT memastikan bahwa produk santan kelapa telah dipanaskan hingga 140 derajat Celsius selama 8 sampai 15 detik untuk mencapai kondisi sterilitas komersial. Proses ini bertujuan untuk membunuh bakteri berbahaya, serta mikroorganisme lainnya," tutur Lisa.
Lisa kemudian memberikan tips memilih produk santan kemasan. Pertama, lihat penampilan fisik kemasannya. Pastikan kemasan tidak penyok, tidak bocor, tidak kembung, tidak kotor, dan belum kadaluwarsa.
Kedua, baca labelnya. Meski kemasannya sama, tapi bisa jadi jenis santannya berbeda yakni pasteurisasi atau sterilisasi. Jika akan digunakan untuk memasak, Lisa menyarankan untuk memilih santan kemasan sterilisasi.
"Produk pasteurisasi berarti umur simpannya pendek dan harus di lemari pendingin terus. Kalau sterilisasi umur simpannya panjang dan bisa ditaruh di suhu ruang. Sementara santan itu kan kalau ditaruh di lemari es dia akan jadi kental dan agak usah dimasaknya," ujar Lisa.