REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menurut American Sleep Association, 50-70 juta orang dewasa di Amerika Serikat memiliki gangguan tidur. Dari jumlah tersebut, 25 juta memiliki apnea tidur obstruktif (OSA), yaitu ketika otot di bagian belakang tenggorokan terlalu rileks untuk memungkinkan pernapasan teratur.
Studi menunjukkan bahwa OSA terkait dengan beberapa kondisi kardiovaskular. Penelitian juga menunjukkan bahwa pola tidur yang sehat mengurangi risiko kardiovaskular, bahkan di antara mereka yang memiliki risiko genetik tinggi.
Sebagian besar penelitian yang meneliti hubungan antara kualitas tidur dan risiko kardiovaskular berfokus pada satu dimensi tidur: durasi tidur atau sleep apnea. Efek gabungan dari beberapa dimensi tidur pada kesehatan kardiovaskular tetap dipelajari.
Baru-baru ini, para peneliti dari French National Institute of Health and Medical Research di Paris Prancis, menyelidiki efek gabungan dari beberapa kebiasaan tidur pada kejadian kondisi kardiovaskular. Mereka menemukan bahwa skor tidur yang lebih sehat secara keseluruhan dikaitkan dengan risiko kardiovaskular dan stroke yang lebih rendah.