Sabtu 03 Sep 2022 10:39 WIB

Utopia Sepak Bola Indonesia

Menyiapkan ekosistem sepak bola modern, negara dan swasta harus saling menguatkan.

Red: Joko Sadewo
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat peluncuran Papua Football Academy (PFA) di Stadion Lukas Enembe, Sentani, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua, Rabu (31/8/2022).
Foto: @jokowi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat peluncuran Papua Football Academy (PFA) di Stadion Lukas Enembe, Sentani, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua, Rabu (31/8/2022).

Oleh : Mohammad Akbar, Jurnalis Republika

REPUBLIKA.CO.ID, Rasanya sudah terlalu lama kerinduan publik negeri ini untuk menantikan sepak bola tim nasional menjadi yang terbaik di pentas internasional. Rasanya juga, tak pernah ada kata patah semangat dari para pecinta sepak bola dalam memberikan dukungannya kepada timnas Merah Putih pada setiap kali penampilannya, dimana saja mereka berlaga.

Tapi haruskah kerinduan dan semangat besar para pecinta sepak bola itu menjadi pupus dengan minimnya prestasi yang diberikan timnas? Jawabannya; tidak! Ya, sebagai pecinta sepak bola, totalitas memberikan dukungan kepada timnas rasanya tak perlu lagi diragukan.  

Potensi ini juga yang dilihat oleh federasi sepak bola di luar Indonesia jika menggelar pertandingannya di negeri ini. Contoh nyata yang terbaru adalah ketika Indonesia menjadi tuan rumah Piala AFF U-16 maupun U-19 yang semuanya mampu menyedot penonton dalam jumlah besar — baik di dalam stadion maupun ditandai dengan tingginya rating pemirsa televisi.

Secara bisnis, melimpahnya penonton itu tentunya menjadi cuan besar bagi penyelenggara maupun pihak federasi. Namun jika melihat dari sudut pandang yang lain, inilah potensi pendorong untuk menemukan 11 pemain terbaik di negeri ini.