Sabtu 03 Sep 2022 21:14 WIB

Perlukah Mencuci Buah dan Sayur Sebelum Dimakan?

Mencuci atau merendam buah dan sayuran akan membantu membunuh serangga.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Qommarria Rostanti
Perlukah mencuci buah dan sayur sebelum dikonsumsi? (Ilustrasi)
Foto: Boldsky
Perlukah mencuci buah dan sayur sebelum dikonsumsi? (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah video kutu daun di atas semangkuk brokoli viral di Tiktok. Tayangan ini mendorong pengguna untuk mencuci buah dan sayuran mereka sebelum memakannya.

Dengan judul "ketidaktahuan adalah kebahagiaan", klip berdurasi 12 detik itu menunjukkan kutu daun bersembunyi di sudut dan celah sayuran, serta mengambang di air di sekitarnya. Meskipun mencuci produk dapat menyingkirkan kutu daun dan binatang melata lainnya, tetapi dapatkah hal itu menghentikan Anda dari sakit?

Baca Juga

Seperti yang ditunjukkan video Ansley, mencuci atau merendam buah dan sayuran akan membantu membunuh serangga, serta menghilangkan kotoran dan pestisida. Menurut profesor keamanan pangan di University of Florida, Keith Schneider, serangga yang tidak terlihat itulah yang membuat seseorang sakit.

"Itu mikroba. Mikroorganisme patogen, salmonella, listeria dan E coli,” kata Schneider dilansir Newsweek, Sabtu (3/9/2022).

Namun, Schneider percaya bahwa mencuci makanan memang memiliki kelebihan. "Banyak orang tidak mau makan (serangga). Mencuci juga menghilangkan pasir, debu, pupuk, dan lainnya; yang membuatnya lebih enak,” ujarnya.

Bagaimana cara menghilangkan mikroba pada makanan? Jika bakteri atau virus telah menginfeksi makanan, maka tidak banyak yang dapat Anda lakukan untuk mengatasinya. "Penyakit bawaan makanan sulit dihilangkan. Itulah mengapa kami berkonsentrasi pada tindakan pencegahan di sini di AS,” kata Schneider.

Banyak orang khawatir tentang pestisida, tetapi mereka dapat membunuh mikroorganisme ini tanpa membahayakan manusia. "Pestisida harus disetujui untuk digunakan, setidaknya di AS. Mereka dapat mengurangi tingkat mikroba pada permukaan buah atau sayuran,” kata dia.

Apa penyakit bawaan makanan yang umum yang harus diwaspadai?

Schneider memperkirakan, 50 persen penyakit bawaan makanan di AS disebabkan norovirus. Sangat menular, norovirus menyebabkan muntah, diare, dan sakit perut.

Anda dapat tertular norovirus dengan mengonsumsi makanan terkontaminasi, menyentuh permukaan terkontaminasi, atau dari orang terinfeksi. Karena tidak mematikan, norovirus jarang mendapat banyak berita, tidak seperti wabah E coli atau salmonela yang lebih menakutkan, tetapi lebih jarang.

"Sekitar 300 hingga 500 orang meninggal setiap tahun karena salmonela. Dari sejuta kasus,” kata dia.

Dalam hal penyakit bawaan makanan, Anda jauh lebih mungkin menemukan virus atau bakteri pada daging mentah dibandingkan buah atau sayuran. Proses memasak menghancurkan banyak penyakit bawaan makanan, sedangkan buah dan sayuran sering dimakan mentah.

Meskipun ada penyakit bawaan makanan segar, Schneider menyarankan untuk tidak menghilangkan buah dan sayuran mentah dari makanan. "Manfaatnya lebih besar daripada potensi kemungkinan sakit. Di AS, kemungkinan Anda mati karena makan mungkin sama seperti memenangkan lotre,” ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement