Selasa 06 Sep 2022 11:24 WIB

Dosen Mengabdi IPB Gelar Pelatihan Budi Daya dan Pembuatan Pakan Ternak dari Daun Kelor

Pelatihan diikuti Kelompok Tani Desa Cibatok, Bogor, Jawa Barat.

Dosen Mengabdi IPB University melatih Kelompok Tani Desa Cibatok, Bogor, terkait  budidaya dan pengolahan tanaman kelor  sebagai pakan ternak.
Foto: Dok IPB University
Dosen Mengabdi IPB University melatih Kelompok Tani Desa Cibatok, Bogor, terkait budidaya dan pengolahan tanaman kelor sebagai pakan ternak.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- IPB University melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) meluncurkan program Dosen Mengabdi. Program ini merupakan kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh dosen-dosen IPB University. Salah satu pengabdian yang dilakukan adalah pelatihan dan pendampingan teknik budi daya dan pengolahan daun kelor sebagai suplemen pakan.  

Pelatihan dilakukan di Kelompok Tani Desa Cibatok, Bogor, Jawa Barat. Program tersebut sebagai diseminasi teknologi tepat guna dari para dosen IPB University dari Fakultas Peternakan. Terdiri dari Dr Heri Ahmad Sukria, Prof Hamim, Dr Widya Hermana, Dr Nandang dan Sazli Tutur Risyahadi STP MT.

Sebanyak 15 warga yang berprofesi sebagai petani dan peternak hadir dalam kegiatan tersebut. Kegiatan dikoordinasikan oleh Ruslan sekaligus peserta yang akan menggarap lahan untuk budi daya kelor. Ia sudah berpengalaman dalam melakukan penanaman kelor dan pemeliharaan ayam, baik jenis broiler maupun kampung. 

“Pelatihan ini bermanfaat untuk meningkatkan keterampilan masyarakat dalam budi daya kelor dan pemeliharaan ayam. Selain itu, kegiatan ini sangat baik sehingga menambah usaha dan menambah pendapatan kami,” ujar Ruslan dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Sabtu (3/9/2022).

Ketiga dosen IPB University memberikan materi berbeda. Materi mencakup teknik pengolahan kelor sebagai sebagai suplemen pakan, budi daya ayam kampung dan broiler dan cara budi daya kelor. Dr Heri menyampaikan, ada potensi penggantian bahan pakan jagung sebagai sumber energi dengan singkong bersuplemen daun kelor.  

“Kelor memiliki banyak kandungan aktif yang tidak hanya untuk kesehatan manusia, tapi juga sebagai suplemen dalam pakan. Pengolahan kelor terbilang sederhana dan mudah dilakukan oleh petani, cukup dengan pengeringan dan penggilingan untuk menjadi bahan pakan,” ungkap Dr Heri saat pelatihan.

photo
Pekerja menunjukkan daun kelor yang baru saja dipanen di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Palu, Sulawesi Tengah.  (Foto: ANTARAFOTO/BASRI MARZUKI)

Hal sama disampaikan Prof Hamim. Ia menegaskan, budi daya kelor tidak sulit. Untuk mendapatkan hasil yang optimal, perlu adanya pengaturan jarak tanam yang tepat. Di sisi lain, Dr Widya menyampaikan, kelor dapat berperan untuk meningkatkan performa ayam. 

Pada kesempatan tersebut dilakukan pemberian dan pendampingan penanaman benih kelor oleh tim dosen IPB University kepada Kelompok Tani Desa Cibatok. Tidak hanya itu, peserta diberi kesempatan memelihara ayam kampung dengan bantuan pemberian Day Old Chicken (DOC) dari dosen IPB University. Setelah penanaman, diharapkan hasil daun kelor dapat dijual ataupun diolah menjadi suplemen pakan. 

Salah satu peserta dari peternak ayam menyampaikan, kegiatan ini menambah wawasan mereka terkait pemanfaatan lahan kosong dengan ditanami kelor di sekitar rumah. Selain itu, kini masyarakat mengetahui pemanfaatan kelor sebagai pakan.

Sementara itu, Dr Nandang menambahkan bahwa para petani sebaiknya membangun kerja sama kelompok yang kuat. Dengan kolaborasi antarpetani, maka banyak peluang-peluang peningkatan usaha. Seperti pengadaan DOC, pengadaan benih kelor serta pengolahannya secara bersama sehingga menjadi lebih murah.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement