REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Sekitar 44 persen pasien Covid-19 yang menjalani rawat inap di rumah sakit di Amerika Serikat (AS) sudah menerima dosis ketiga atau booster vaksin Covid-19. Meski begitu, orang dewasa yang belum divaksinasi memiliki kemungkinan 3,4 kali lebih besar untuk membutuhkan layanan rawat inap bila terkena Covid-19.
Pernyataan yang disampaikan oleh Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) ini didasarkan pada data yang terkumpul pada periode 20 Maret hingga 31 Mei, ketika subvarian Omicron BA.2 menjadi strain yang dominan. Berdasarkan data tersebut, sebanyak 39,1 persen pasien Covid-19 rawat inap di rumah sakit sudah menerima dua dosis dasar vaksin Covid-19 dan setidaknya satu dosis booster. Selain itu, sebanyak lima persen pasien Covid-19 rawat inap sudah menerima dua dosis booster.
"Orang dewasa perlu terus mengikuti (anjuran) vaksinasi Covid-19, termasuk dosis-dosis booster," jelas CDC, seperti dilansir WebMD.
Tim peneliti juga menemukan, ada beberapa kelompok lain yang berisiko lebih besar untuk membutuhkan layanan rawat inap di rumah sakit bila terkena Covid-19. Sebagian dari kelompok tersebut adalah lansia dan individu dengan komorbid.
Menurut studi, angka pasien Covid-19 lansia berusia di atas 65 tahun yang membutuhkan layanan rawat inap di rumah sakit mengalami peningkatan sebesar tiga kali lipat selama periode studi. Sedangkan pada kelompok pasien berusia di bawah 65 tahun, peningkatan yang terjadi sebesar 1,7 kali lipat.
Terlepas dari status vaksinasinya, CDC mengatakan upaya pencegahan lain juga tetap perlu dilakukan. Beberapa di antaranya adalah menggunakan masker dan menjaga jarak fisik. Berbagai upaya ini tak hanya dapat membantu melindungi diri sendiri dari paparan Covid-19, tetapi juga orang lain, khususnya orang-orang yang berisiko.