Rabu 07 Sep 2022 21:35 WIB

Dokter Gizi: Perlu Penelitian Tentang MSG Cegah Terjadinya Obesitas

Kampanye bertujuan untuk mengedukasi masyarakat.

Red: Gilang Akbar Prambadi
Penggunaan MSG dalam makananan masih diperdebatkan. (Foto: ilustrasi penyedap atau MSG)
Foto: Pikrepo
Penggunaan MSG dalam makananan masih diperdebatkan. (Foto: ilustrasi penyedap atau MSG)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah diharapkan untuk mengadakan penelitian mengenai monosodium glutamat (MSG) untuk mencegah masyarakat mengalami kondisi obesitas. “Obesitas atau kelebihan berat badan merupakan salah satu masalah gizi di Indonesia. Penyebab obesitas itu sendiri sangat kompleks alias multi-faktorial. Obesitas tidak bisa disebabkan dari satu faktor saja,” kata Dokter Spesialis Gizi Arti Indira yang juga dokter dari Beyoutiful Wellness Clinic Jakarta seperti dilansir dari Antara, Rabu (7/9/2022).

Arti menuturkan, di Indonesia belum memiliki penelitian soal MSG atau penyedap rasa. Padahal, terjadinya obesitas sangat berkaitan erat dengan asupan makanan.

Baca Juga

“Seperti gula, lemak dan garam, konsumsi MSG mungkin menjadi salah satu faktor dalam multi-faktorial, namun sampai saat ini belum ada penelitian ilmiahnya,” kata Arti.

Sedangkan setiap tahunnya, jumlah penderita obesitas terus meningkat. Dalam data yang dimilikinya, lima provinsi dengan kejadian obesitas terbesar adalah Sulawesi Utara, DKI Jakarta, Kalimantan Timur, Papua Barat dan Kepulauan Riau.