Kamis 08 Sep 2022 17:31 WIB

Kasus Kanker di Bawah Usia 50 Kian Meningkat di Dunia

Payudara, kolon, pankreas, ginjal, hati, hingga esofagus yang paling umum terjadi.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Nora Azizah
Payudara, kolon, pankreas, ginjal, hati, hingga esofagus yang paling umum terjadi.
Foto: PxHere
Payudara, kolon, pankreas, ginjal, hati, hingga esofagus yang paling umum terjadi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam beberapa dekade terakhir, ada semakin banyak orang dewasa berusia di bawah 50 tahun yang terkena kanker. Beberapa jenis kanker yang cukup umum ditemukan pada kelompok ini adalah kanker payudara, kanker kolon, kanker pankreas, kanker ginjal, kanker esofagus, dan kanker hati.

Menurut studi yang dilakukan oleh tim peneliti dari Brigham and Women's Hospital, peningkatan kasus kanker pada kelompok usia yang lebih muda ini mulai terjadi pada sekitar 1990. Bila dibandingkan generasi sebelumnya, generasi yang lebih muda tampak memiliki risiko lebih besar untuk mengalami kanker sebelum usia 50 tahun.

Baca Juga

"Sebagai contoh, orang-orang yang lahir di 1960 memiliki risiko lebih besar untuk mengalami kanker sebelum berusia 50 tahun dibandingkan orang-orang yang lahir di 1950," ujar profesor dan ilmuwan dari Departemen Patologi di Brigham and Women's Hospital, Shuji Ogino MD PhD, seperti dilansir EurasiaReview, Kamis (8/9/2022).

Informasi ini didapatkan setelah tim peneliti menganalisis data global terkait kejadian 14 jenis kanker. Keempatbelas jenis kanker yang dianalisis merupakan kanker yang kasusnya mengalami peningkatan pada kelompok usia di bawah 50 tahun pada periode 2000-2012.

Tim peneliti menyadari bahwa peningkatan kasus kanker ini turut dipengaruhi oleh kemajuan dan cakupan tes skrining serta deteksi dini kanker yang lebih luas, sehingga ada lebih banyak kasus kanker yang bisa ditemukan. Akan tetapi, tim peneliti mengatakan kemajuan tersebut bukan satu-satunya faktor yang menyebabkan angka kasus kanker di usia yang lebih muda mengalami peningkatan.

Setelah melakukan ulasan yang lebih mendalam, tim peneliti menemukan beberapa faktor lain yang mungkin mendorong peningkatan kasus kanker pada kelompok usia di bawah 50 tahun. Faktor-faktor tersebut adalah pola makan dan gaya hidup kebarat-baratan.

Tim peneliti juga menemukan beberapa faktor yang mungkin dapat meningkatkan risiko kanker pada usia yang lebih muda. Faktor-faktor tersebut antara lain konsumsi alkohol, kurang tidur, merokok, obesitas, dan makanan ultra proses.

Terkait faktor kurang tidur, tim peneliti menemukan bahwa durasi tidur pada orang dewasa saat ini tak jauh berbeda dengan beberapa puluh tahun lalu. Akan tetapi, durasi tidur anak-anak saat ini jauh lebih singkat dibandingkan berpuluh-puluh tahun lalu.

Di sisi lain, makanan ultra proses, minuman bergula, obesitas, diabetes tipe 2, gaya hidup tidak aktif, dan konsumsi alkohol saat ini mengalami peningkatan yang signifikan bila dibandingkan dengan tahun 1950-an. Menurut peneliti, kebiasaan-kebiasaan ini turut memicu perubahan mikrobioma usus yang kemudian meningkatkan risiko kanker.

"Dari 14 jenis kanker yang mengalami peningkatan dan kami pelajari, delapan di antaranya berkaitan dengan sistem pencernaan. Makanan yang kita santap merupakan makanan bagi mikroorganisme di usus kita," ungkap ketua tim peneliti, Tomotaka Ugai MD PhD.

Ugai mengungkapkan bahwa studi yang dipublikasikan dalam jurnal Nature Reviews Clinical Oncology ini masih memiliki beberapa keterbatasan. Sebagian dari keterbatasan itu adalah minimnya data dari negara-negara berpendapatan rendah dan sedang. Ugai juga menilai perlu adanya studi jangka panjang yang memantau kondisi partisipan sejak usia kanak-kanak hingga dewasa.

"Tanpa studi-studi seperti ini, sulit untuk mengetahui apa yang pasien kanker lakukan beberapa puluh tahun lalu atau ketika mereka masih kecil," jelas Ugai.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement