Selasa 13 Sep 2022 10:53 WIB

Lebih dari 450 Unit BYD e6 Listrik Dikirim ke Seluruh India

Kendaraan listrik BYD e6 satu-satunya kendaraan listrik India bertenaga Blade Battery

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Christiyaningsih
Pabrik mobil listrik BYD (Build Your Dreams) di China. BYD India sejauh ini telah mengirimkan lebih dari 450 unit MPV listrik e6 di seluruh negeri. Ilustrasi.
Foto: EPA-EFE/ALEX PLAVEVSKI
Pabrik mobil listrik BYD (Build Your Dreams) di China. BYD India sejauh ini telah mengirimkan lebih dari 450 unit MPV listrik e6 di seluruh negeri. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - BYD India sejauh ini telah mengirimkan lebih dari 450 unit MPV listrik e6 di seluruh negeri. Kota-kota utama seperti Delhi, Hyderabad, Vijaywada, Mumbai, Bangalore, Ahmedabad, Chennai, dan Kochi menjadi lokasi peluncuran pertama model tersebut.

Perusahaan menunjuk mitra dealer di Gurgaon, Chandigarh, Indore, Jaipur, Pune, dan Kolkata. Baru-baru ini, pembuat mobil juga meresmikan showroom di lima kota yakni Delhi, Mumbai, Kochi, Vijayawada, dan Hyderabad.

Baca Juga

Kendaraan listrik BYD e6 adalah satu-satunya kendaraan elektrik di India yang ditenagai oleh Blade Battery dan dilengkapi dengan ruang bagasi besar 580 liter. MPV listrik ini dilengkapi dengan Blade Battery 71,7 kWh dan dapat berjalan hingga 520 kilometer dengan sekali pengisian daya dalam mode kota dan mendapatkan jangkauan gabungan WLTC hingga 415 kilometer.

BYD India menawarkan MPV e6 dengan garansi tiga tahun atau 125 ribu km, garansi sel baterai delapan tahun atau 500 ribu km, dan garansi motor traksi delapan tahun atau 150 ribu km.

"Kami sangat senang melihat respons luar biasa di seluruh India untuk All-New e6. BYD India akan terus memainkan peran penting dalam adopsi kendaraan listrik di seluruh India," kata Kepala Penjualan Nasional Bisnis Kendaraan Penumpang Listrik BYD India Shrirang Joshi seperti disiarkan Hindustan Times, Senin (12/9/2022).

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement