Kamis 15 Sep 2022 03:13 WIB

Epidemiolog Minta Masyarakat Waspada Subvarian Omicron BA.2.75.2

Subvarian omicron BA.2.75.2 berpotensi perpanjang pandemi Covid-19.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Nora Azizah
Subvarian omicron BA.2.75.2 berpotensi perpanjang pandemi Covid-19.
Foto: AP/Andy Wong
Subvarian omicron BA.2.75.2 berpotensi perpanjang pandemi Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Epidemiolog dari Universitas Griffith Australia Dicky Budiman meminta selain subvarian Omicron BA.2.75 (Centaurus), Indonesia harus juga mewaspadai subvarian omicron BA.2.75.2. Karena, subvarian ini berpotensi memperpanjang durasi gelombang keempat COVID-19 .

“Kita harus mewaspadai BA.2.75, ya sekarang plus BA.2.75.2, yang bisa berpotensi memperpanjang durasi dari gelombang empat kita ini,” kata Dicky dalam keterangannya, Rabu (14/9/2022).

Baca Juga

Terlebih, saat ini subvarian Omicron BA.2.75.2 menjadi perhatian dunia lantaran pertumbuhannya yang meningkat lebih cepat di India. Tak hanya itu, subvarian Omicron BA.2.75.2 juga diduga dapat menurunkan efikasi vaksin COVID-19.

Diketahui, saat ini subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 telah mendominasi di dunia. Bahkan, sekitar 80 persen dari kasus COVID-19 itu tidak bergejala dan menyerang kelompok muda.

Sehingga, sekitar 60 persen dari kasus penularan di dunia terjadi dari kasus yang tidak bergejala itu. "Ini yang harus diwaspadai,” ucap Dicky.

Adapun, mitigasi terbaik adalah dengan terus mengejar cakupan booster vaksinasi COVID-19. Ia juga mengingatkan, bahwa orang yang telah terinfeksi COVID-19 kurang lebih sebulan lalu masih bisa terinfeksi lagi.

“Jadi tidak ada kekebalan pascainfeksi yang menetap dan kuat,” jelas Dicky.

Masyarakat pun diminta menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), tetap memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan. Serte menghindari kerumunan, mengurangi mobilitas dan segera melakukan vaksinasi booster.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement