REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Orang tua di Amerika Serikat (AS) melaporkan telah menerima gambar eksplisit setelah peretas menargetkan aplikasi sekolah dengan 10 juta pengguna termasuk guru, siswa, dan anggota keluarga.
Ada banyak laporan dari sekolah dan guru tentang gambar yang dikirim dari akun yang diretas di aplikasi Seesaw. Menanggapi ini, Seesaw mengatakan tautan ke gambar tidak senonoh telah dibagikan. Sementara itu, tindakan untuk mengatasi masalah tersebut telah diambil.
Pihak yang bekerja dengan guru dan murid mengatakan kepada Seesaw melalui Twitter bahwa ada peretasan dalam pesan yang berisi gambar. “Ada peretasan dalam pesan yang memungkinkan gambar tidak pantas dibagikan dengan keluarga dan guru di berbagai distrik. Tolong ambil tindakan,” katanya.
Dalam pernyataannya, Seesaw membantah peretas telah memperoleh akses administratif, termasuk meretas akun individu. Di situsnya, dibagikan banyak detail tentang serangan tersebut.
“Email atau kata sandi yang dikompromikan secara luas yang digunakan kembali di seluruh layanan digunakan untuk mendapatkan akses tidak sah ke akun Seesaw," ujarnya.
Dilansir BBC, Jumat (16/9/2022), beberapa orang tua memberi tahu media AS tentang kengerian mereka ketika gambar itu muncul di obrolan grup. Kepala salah satu sekolah di Milwaukee memperingatkan orang tua untuk tidak menyalahkan mereka yang tampaknya telah mengirim pesan tersebut.
"Sementara nama orang tua tertentu dilampirkan pada pesan-pesan ini. Kami tahu bahwa orang tua ini tidak terlibat,” ucapnya.
Berikut tanggapan Seesaw secara rinci:
1. Sepenuhnya menonaktifkan fitur perpesanan untuk menghentikan pengguna tambahan melihat pesan yang tidak pantas.
2. Menghapus pesan yang tidak pantas dari akun tujuan pengirimannya.
3. Mengatur ulang kata sandi semua akun yang disusupi dan beri tahu pengguna.
Banyak sekolah mengirimkan peringatan tentang mengklik tautan yang dikaburkan oleh bit.ly - layanan pemendekan tautan. Seesaw telah bekerja dengan bit.ly untuk menonaktifkan tautan.