Sabtu 17 Sep 2022 09:42 WIB

Hati-Hati, Makanan Olahan Sebabkan Risiko Tinggi Terkena Kanker

Makanan olahan juga menyebabkan risiko tinggi sakit jantung.

Rep: Santi Sopia/ Red: Nora Azizah
Sejumlah penelitian baru-baru ini semakin menunjukan kaitan makanan ultra-olahan dengan risiko lebih tinggi terkena kanker, penyakit jantung hingga kematian.
Foto: Pxfuel
Sejumlah penelitian baru-baru ini semakin menunjukan kaitan makanan ultra-olahan dengan risiko lebih tinggi terkena kanker, penyakit jantung hingga kematian.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah penelitian baru-baru ini semakin menunjukan kaitan makanan ultra-olahan dengan risiko lebih tinggi terkena kanker, penyakit jantung hingga kematian. Menurut Dr Anton Bilchik, ahli onkologi bedah dan ketua divisi bedah umum di Pusat Kesehatan Providence Saint John, risiko kanker kolorektal yang lebih tinggi akibat makanan olahan memang sudah sejak lama digaungkan.

Makana olahan biasanya terkait dengan pengawet, nitrat, dan hubungan yang lebih tinggi dengan daging merah. Dr Bilchik yang juga kepala kedokteran di Institut Kanker Saint John di Santa Monica, CA, menyarankan untuk segea mengubah pola makan dari makanan olahan.

Baca Juga

Alih-alih makanan olahan, Dr Bilchik menganjurkan konsumsi makanan segar karena memainkan peran penting dalam anti-inflamasi dan mendukung bakteri baik serta sel kekebalan yang baik dalam melawan penyakit.

“Saat ini, kami sedang mengalami epidemi pasien muda yang didiagnosis menderita kanker usus besar di bawah usia 45 tahun,” kata Dr Bilchik, dikutip dari Medical News Today, Sabtu (17/9/2022).