REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) terpilih menjadi salah satu Perguruan Tinggi (PT) penerima mahasiswa peserta program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) Kementerian Pendidikan, Budaya, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) angkatan kedua.
Program PMM yang diselenggarakan tahun 2022 ini merupakan pertukaran mahasiswa dalam negeri selama satu semester dari satu pulau ke pulau lainnya. Guna memberikan pengalaman kebhinekaan melalui keikutsertaan dalam Modul Nusantara, mata kuliah, dan berbagai aktivitas lainnya yang memperoleh pengakuan kredit hingga 20 sks.
UMJ sebelumnya telah turut andil dalam PMM sejak angkatan pertama tahun 2021 dengan total 27 mahasiswa. Pada PMM angkatan pertama, UMJ menghasilkan prestasi, yakni peringkat pertama pada Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah 3. Pendaftaran program PMM 2022 dibuka pada 13 Mei hingga 3 Juni 2022. Melalui proses seleksi, UMJ mendapati 243 mahasiswa dari 63 PT diluar pulau Jawa untuk belajar dan memperkaya pengalaman di Ibukota.
Penjelasan tentang keikutsertaan UMJ pada program PMM disampaikan oleh Prof. Herwina Bahar, MA., Ketua Komite Pendidikan dan Pengajaran UMJ sekaligus Person In Charge (PIC) atau penanggung jawab PMM UMJ 2022 yang mengatakan UMJ secara serius berandil untuk mensukseskan program PMM ini sebagai salah satu upaya dalam mewujudkan UMJ yang terkemuka.
“Wajib mau (ikut dalam program PMM) untuk membuat UMJ terkemuka. Apa keuntungannya? Pertama, kita akan (dimudahkan) menjalin kerja sama dengan 63 PT dengan MoU. Kedua, efisiensi waktu dan biaya untuk melakukan MoU dengan 63 PT. Selain itu, kita juga bisa mencapai nilai Indikator Kinerja Utama (IKU) untuk keharusan setiap PT,” kata Herwina, Jumat (16/9/2022).
Pada kesempatan yang sama, Wina juga menjabarkan prestasi dan evaluasi bagi UMJ pada PMM angkatan pertama sekaligus antisipasi yang akan dilakukan untuk mengurangi dampak negatif bagi mahasiswa PMM UMJ angkatan kedua. PMM angkatan ke-1 kita mendapatkan program peringkat pertama untuk LLDIKTI Wilayah 3, itu prestasi yang harus kita syukuri. Evaluasi yang harus dilakukan (pada PMM kedua) yaitu dalam hal layanan fasilitas yang terbaik. Tahun lalu PMM dalam situasi pandemi metode yang digunakan daring dan luring, luring pun hanya 17 mahasiswa.
Tahun ini, dengan 243 mahasiswa PMM dan semuanya luring, UMJ harus memberikan layanan yang terbaik serta fasilitas disiapkan untuk memuliakan tamu, itu yang selalu kita evaluasi. Selanjutnya, pembauran mahasiswa reguler dengan peserta PMM juga perlu dievaluasi. "Jangan sampai menimbulkan kesan buruk bagi mahasiswa Jakarta, khususnya UMJ. Antisipasi juga perlu dilakukan tentang hal-hal yang sifatnya negatif dan akan terjadi, seperti gesekan/konflik, itu yang perlu sama-sama kita jaga, untuk menampilkan UMJ dengan elegan,” jelas Wina.
Mahasiswa PMM akan mendapatkan kesempatan belajar dikampus lain serta belajar kearifan lokal sesuai domisili kampus. Modul Nusantara yang diterapkan pada PMM 2022 akan memberikan segudang pengalaman baru bagi mereka (mahasiswa PMM 2022). Wina menuturkan benefit yang didapat (mahasiswa PMM 2022) terkhusus mahasiswa PMM UMJ. “Mahasiswa (PMM) itu kan tidak hanya mendapatkan pembelajaran reguler dikelas, tetapi mereka juga belajar kebhinekaan. Mereka akan mendatangi berbagai macam daerah/tempat wisata, Monas salah satunya (yang akan dikunjungi)," kata Wina.
Salah satu mahasiswi Fakultas Pendidikan Universitas Negeri Makassar, Putri Wahyuni menilai pelayanan yang diberikan UMJ sangat baik sejak awal pengumuman. “Luar biasa senang atas pelayanan yang diberikan UMJ sejak awal pengumuman hingga sampainya saya disini (UMJ). Perjalanan ke UMJ juga sangat menyenangkan karena sudah bertemu teman-teman saat di bandara dan langsung disambut pihak UMJ setelah sampai sehingga tidak menimbulkan kebingungan," kata Putri.