Selasa 20 Sep 2022 08:20 WIB

Otak Pria Ternyata Menyusut Ketika Pertama Kali Jadi Ayah

Seorang pria alami penyusutan otak hingga dua persen volume saat menjadi ayah.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Nora Azizah
Seorang pria alami penyusutan otak hingga dua persen volume saat menjadi ayah.
Foto: www.piqsels.com
Seorang pria alami penyusutan otak hingga dua persen volume saat menjadi ayah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada sedikit penelitian tentang bagaimana fisiologi orang tua dapat berubah ketika memiliki bayi. Kini, sebuah penelitian baru telah mengungkapkan kemungkinan yang berbeda dari laki-laki yang mengalami penyusutan otak ketika menjadi ayah untuk pertama kalinya.

Para peneliti dari Carlos III Health Institute di Madrid, Spanyol telah menemukan bahwa ayah baru sebenarnya bisa kehilangan antara satu hingga dua persen volume kortikal otak mereka setelah kelahiran anak pertama. Sebelumnya, penelitian telah menunjukkan bahwa ibu mengalami beberapa perubahan pada otak mereka, seperti di jaringan subkortikal limbik (atau bagian otak yang terkait dengan hormon kehamilan). Kini, penelitian ini menunjukkan bahwa ayah juga mengalami tingkat perubahan materi abu-abu mereka.

Baca Juga

Dalam makalah yang diterbitkan dalam jurnal Cerebral Cortex, tim peneliti menjelaskan bahwa mempelajari ayah memberikan kesempatan untuk melihat bagaimana pengalaman mengasuh anak dapat mempengaruhi otak manusia, bahkan tanpa secara langsung mengalami kehamilan dan persalinan. Studi ini melibatkan penggunaan pemindaian otak MRI pada 40 ayah heteroseksual, dengan setengah dari mereka berasal dari Spanyol dan setengah lainnya berbasis di AS. Pemindaian digunakan untuk mengukur struktur otak pria di samping volume dan ketebalannya.

Otak kelompok dari Spanyol itu dipindai sebelum kehamilan pasangannya, dan sekali lagi beberapa bulan setelah kelahiran anak pertama mereka. Kelompok dari AS dipindai selama tahap pertengahan hingga akhir kehamilan pasangan mereka, dan sekali lagi tujuh hingga delapan bulan setelah kelahiran anak mereka. Secara keseluruhan, ada juga kelompok kontrol yang melibatkan 17 pria tanpa anak di Spanyol.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sementara tidak ada perubahan pada jaringan subkortikal limbik (seperti pada ibu), ada perubahan aktual pada materi abu-abu kortikal (bagian yang berhubungan dengan pemahaman sosial), serta pengurangan volume bagian otak yang berurusan dengan sistem visual. Meskipun kedengarannya cukup mengkhawatirkan bagi para ayah, tim itu beralasan bahwa mungkin ada sisi positif dari perubahan ini, lebih khusus lagi untuk membantu mereka menjalin ikatan yang lebih baik dengan anak mereka, dan menjadi ayah yang lebih baik secara keseluruhan. 

“Temuan ini mungkin menunjukkan peran unik dari sistem visual dalam membantu ayah untuk mengenali bayi mereka dan merespon sesuai, hipotesis yang akan dikonfirmasi oleh studi masa depan," kata tim peneliti dilansir Sea Mashable, Selasa (20/9/2022).

Peneliti menjelaskan bahwa memahami bagaimana perubahan struktural yang terkait dengan peran ayah diterjemahkan ke dalam pengasuhan dan hasil anak adalah topik yang sebagian besar belum dijelajahi, memberikan jalan yang menarik untuk penelitian di masa depan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement