Rabu 21 Sep 2022 06:32 WIB

Dokter Buang 145 Belatung dari Mata dan Hidung Pria India, Apa Penyakitnya?

Jika tidak dikeluarkan, belatung dapat mencapai otak dan merusak jaringan otak.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Reiny Dwinanda
Dokter di Harsh ENT hospital di Ghaziabad, Uttar Pradesh, India, memeriksa pasien yang terinfeksi jamur hitam alias mukormikosis pada 3 Juni 2021. Seorang pria lain di India yang pada tahun lalu menderita Covid-19 dan kena mukormikosis menjalani operasi pengangkatan belatung dari hidung dan matanya.
Foto: EPA
Dokter di Harsh ENT hospital di Ghaziabad, Uttar Pradesh, India, memeriksa pasien yang terinfeksi jamur hitam alias mukormikosis pada 3 Juni 2021. Seorang pria lain di India yang pada tahun lalu menderita Covid-19 dan kena mukormikosis menjalani operasi pengangkatan belatung dari hidung dan matanya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter berhasil mengeluarkan sebanyak 145 belatung dari mata dan hidung seorang pasien berusia 65 tahun di India melalui operasi langka. Pasien tersebut telah menerima pengobatan untuk mukormikosis ("jamur hitam") dan Covid-19 sekitar setahun yang lalu.

Menurut pernyataan dari Rumah Sakit SS SPARSH India, pasien juga telah menjalani operasi untuk mengangkat jaringan mati dari hidungnya. Prosedur itu mengakibatkan adanya lobang besar di sisi kiri hidungnya.

Baca Juga

"Lubang hidung yang besar lebih rentan terhadap terbentuknya upil, kalau tidak rajin melakukan pembilasan hidung, sekresi hidung itu dapat menjadi bau dan bau busuk dapat menarik lalat untuk bertelur di dalam hidung hingga akhirnya dapat menetas menjadi belatung," kata Dr Manjunath, konsultan ahli bedah Telinga Hidung Tenggorok (THT) di Rumah Sakit SS SPARSH.

Jika tidak dikeluarkan, menurut Dr Manjunath, belatung dapat mencapai otak dan merusak jaringan otak. Ia mengingatkan bahwa mata terhubung langsung ke otak.

"Jika mata terlibat, itu dapat menyebabkan infeksi yang merupakan keadaan darurat," kata dia, seperti dilansir dari Indian Express, Rabu (21/9/2022).

Merujuk pada penelitian yang dipublikasikan di Journal of Nepal Medical Association 2021, belatung telah ditemukan di hidung, telinga, tulang orbita di sekitar mata, luka trakeostomi, wajah, gusi, dan rongga serosa, di antara tempat-tempat lain. Disebutkan bahwa pasien memiliki berbagai faktor risiko dan komorbiditas yang membuat mereka lebih rentan terhadap kondisi ini.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement