Jumat 23 Sep 2022 13:35 WIB

Sistem Teknologi Ini Siap Tekan Penularan Covid-19 di Dalam Ruangan

sistem ini diadopsi dari teknologi pesawat generasi baru

Ilustrasi menurunnya jumlah kasus Covid-19 pada tahun 2022.
Foto: www.freepik.com
Ilustrasi menurunnya jumlah kasus Covid-19 pada tahun 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Adopsi sistem sirkulasi udara dari teknologi ruangan kabin pesawat terbang dapat diterapkan ke dalam ruangan maupun kendaraan untuk menekan risiko penularan COVID-19.

Direktur Bisnis dan Operasi PT Garuda Daya Pratama Sejahtera (GDPS) Rachmad Arif Binantoro mengatakan pihaknya mengembangkan teknologi dari kabin pesawat udara hadir ke gedung-gedung dan transportasi darat maupun laut.

Dikatakannya, inovasi yang diberi paten nama brand “Beyond Fresh” tersebut menjadi pelengkap pemakaian AC konvensional dan tercatat sebagai yang pertama di Indonesia.

"Beyond Fresh adalah inovasi GDPS yang diadopsi dari teknologi pesawat generasi baru, terkait ilmu aerodinamika dalam ruangan. Kombinasi fitur berteknologi canggih menghilangkan 99,97 persen bakteri di udara dan meminimalkan risiko penyebaran virus," ujar Rachmad dalam keterangan tertulis.

Dengan demikian, lanjutnya, memungkinkan untuk memastikan keamanan dan kenyamanan total bagi karyawan dan meningkatkan produktivitas.

Baca juga : Satgas: Status Pandemi Covid-19 Perlu Ditelaah Lebih Lanjut

Fitur dalam teknologi tersebut, yakni aliran udara yang dimodifikasi, filter HEPA bermutu tinggi dan teknologi UV-C canggih.

Teknologi yang dirancang oleh para pakar penerbangan Indonesia tersebut mampu menonaktifkan aerosol pembawa virus dengan menggunakan sinar UV-C, penyaringan virus melalui HEPA filter, dan pengaturan sirkulasi udara sesuai dengan standar ACH(Pergantian Udara Per Jam).

"Maka melalui teknologi ini, masyarakat terbebas dari risiko menghirup polutan tanpa mereka sadari saat sedang beraktivitas. Inovasi Beyond Fresh menjamin adanya sirkulasi udara Laminar, yang terbukti menyaring dan membunuh bakteri dan virus," kata Direktur Utama GDPS M. Arif Faisal.

Selain itu juga mampu mencegah penyebaran kontaminan dengan cakupan area yang cukup luas. Jumlah ACH (Pergantian Udara Per Jam) yang dihadirkan juga telah sesuai standar Peraturan Kementerian Kesehatan RI.

Arif menyatakan, inovasi pembersih udara yang telah diperkenalkan dalam ajang KAI Expo 17-18 September 2022 lalu diharapkan memberikan ketenangan baik bagi pelaku industri maupun masyarakat umum Indonesia, untuk kembali produktif dan aktif bekerja di luar rumah, menyongsong berbagai kesempatan baru di dunia setelah pandemi.

Baca juga : Tertusuk Jarum Suntik Bekas Pasien Cacar Monyet, Perawat di Brasil Ketularan

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke [email protected].
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement