Sabtu 24 Sep 2022 07:10 WIB

Air Hujan Saat Ini Sudah tidak Aman Dikonsumsi? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Air hujan yang ada saat ini disebut sudah mengandung bahan kimia berbahaya.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Nora Azizah
Air hujan yang ada saat ini disebut sudah mengandung bahan kimia berbahaya.
Foto: AP Photo/Channi Anand
Air hujan yang ada saat ini disebut sudah mengandung bahan kimia berbahaya.

REPUBLIKA.CO.ID, STOCKHOLM -- Para peneliti di Universitas Stockholm melakukan penelitian terkait keberadaan bahan kimia PFA selama lebih dari 1 dekade. Dalam penelitinnya mereka menemukan bahwa bahan kimia berbahaya ini ternyata sudah menyebar jauh dan meluas, bahkan terkandung di dalam air hujan dan salju di lokasi paling terpencil di bumi.

Berdasarkan penemuan ini para peneliti menyebutkan bahwa air hujan di planet bumi sudah tidak aman untuk diminum karena ditemukan mengandung PFA yang berbahaya. Bahan kimia ini sering membutuhkan waktu ribuan tahun untuk terurai.

Baca Juga

PFA dibuat melalui pembuatan tekstil dan banyak produk lainnya yang umum digunakan, termasuk wajan anti lengket, produk pembersih, dan kosmetik. PFA larut ke lingkungan, bahkan bersama dengan air, hewan, dan manusia di bumi. 

Selama 20 tahun terakhir, pengetahuan tentang PFA meningkat pesat dan menyebabkan penurunan potensinya dalam air minun dan tanah. Tetapi kadar bahan kimia berbahaya ini belum berkurang secara nyata di atmosfer. Waktu degradasi yang signifikan bercampur dengan siklus alami bumi telah menyebabkan PFA terus berputar ke atmosfer dari lingkungan.

Penulis utama studi tentang pedoman PFA Profesor Ian Cousins mengatakan, nilai pedoman air minum untuk satu zat terkenal di kelas PFA yaitu asam perfluorooctanoic penyebab kanker (PFOA) telah menurun sebesar 37,5 juta kali di Amerika Serikat (AS). 

"Berdasarkan pedoman AS terbaru untuk PFOA dalam air minum, air hujan dimana-mana dinilai tidak aman untuk diminum. Meskipun di dunia industri kita tidak sering minum air hujan, banyak orang di seluruh dunia berharap air itu aman untuk diminum dan memasok banyak sumber air minum kita," katanya seperti dikutip dari laman One Green Planet, Sabtu (24/9/2022).

Sayangnya kanker, gangguan sistem kekebalan tubuh, infertilitas, dan obesitas semuanya telah dikaitkan dengan bahan kimia ini. Ketika potensi mereka di lingkungan meningkat, demikian juga risiko masalah kesehatan manusia ini.

Bahan kimia yang bocor ke lingkungan ini sangat sulit untuk dikembalikan. Sangat sedikit yang dapat dilakukan untuk melindungi kesehatan manusia dari implikasi PFA dan mengurangi kontaminasinya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement