Selasa 27 Sep 2022 12:30 WIB

Waktunya Ucapkan Selamat Tinggal pada Floppy Disk

Pasar untuk floppy disk diperkirakan bertahan empat tahun lagi.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Friska Yolandha
Sistem persenjataan nuklir AS ternyata masih menggunakan sistem komputer era 1970-an dan floppy disk.
Foto: bbc/adam butler
Sistem persenjataan nuklir AS ternyata masih menggunakan sistem komputer era 1970-an dan floppy disk.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mungkin sudah waktunya untuk mengucapkan selamat tinggal pada cakram liuk atau floppy disk. Menurut taipan floppy disk, Tom Persky, pasar untuk salah satu barang paling ikonik dalam industri teknologi hanya akan bertahan selama “empat tahun lagi.”

Dilansir dari Tech Radar, Selasa (27/9/2022), pengusaha Amerika Serikat (AS), yang menggambarkan dirinya sebagai “orang terakhir yang berdiri” dalam bisnis memudar, menjalankan floppydisk.com. Ini adalah salah satu tempat terakhir di internet dimana Anda dapat membeli teknologi kuno.

Baca Juga

Sony, perusahaan terakhir yang memproduksi floppy disk, berhenti memproduksinya pada Maret 2011. Sementara Persky menjalankan bisnisnya dari satu juta lebih pesanan yang dibuat hampir satu dekade lalu.

photo
Disket berukuran 3,5 inci ini mampu menyimpan data sebesar 1,44 mb. - (abc)

Siapa yang masih menggunakan floppy disk? Cukup banyak orang rupanya, setidaknya sampai baru-baru ini. Boeing 747, yang baru pensiun pada Juli 2020, terus menggunakan disket 3,5 inci untuk menyimpan basis data navigasi yang diperbarui.

Yang meresahkan, baru pada 2019 militer AS berhenti menggunakan floppy disk delapan inci di komputer tahun 1970-an , Sistem Komando dan Kontrol Otomatis Strategis, atau SACCS, untuk menerima perintah peluncuran nuklir.

Jepang khususnya telah merasa sulit untuk melepaskan kecintaannya pada floppy disk, dan mereka masih populer untuk digunakan oleh pemerintah daerah. Di salah satu area Tokyo, Chiyoda Ward, mereka tidak berada di jalur yang benar untuk menghapus floppy disk sepenuhnya hingga tahun fiskal 2026 menurut laporan Nikkei.

Dekrit dari menteri digital negara itu, Taro Kono, menyatakan “perang” terhadap floppy disk, serta CD Rom, sebagai bagian dari kampanye yang lebih luas untuk mengurangi penggunaan teknologi usang. Tapi sepertinya kita tidak akan melihat lagi kenaikan popularitas floppy disk.

Bahkan, komunitas Linux yang secara tradisional ramah-komputasi hardcore mengambil langkah-langkah untuk menghapus driver floppy disk. Hal itu karena hardware fisik floppy yang berfungsi sebenarnya semakin sulit ditemukan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement