REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Orang tua diimbau untuk mengajari anak etika bersin dan batuk sejak dini. Ini penting untuk mencegah penularan penyakit infeksi saluran napas akut (ISPA) yang rentan menyerang anak di tengah musim pancaroba.
"Untuk mencegah penyakit infeksi saluran napas melalui droplet atau percikan dahak, ajarkan anak secara dini etika bersin dan batuk," kata dokter spesialis anak Noor Anggrainy Retnowati kepada Antara, Selasa (27/9/2022).
Anggota Ikatan Dokter Anak Indonesia itu menjelaskan lingkungan lembap akibat perubahan suhu membuat virus dan kuman yang ditularkan lewat percikan liur (droplet) di udara jadi mudah berkembang. Itulah yang membuat penyakit infeksi saluran napas marak terjadi.
Ketika batuk atau bersin, sebisa mungkin tutup hidung dan mulut menggunakan tisu. Setelah itu, buang tisu ke tempat sampah.
Bila tidak ada tisu, gunakan sapu tangan atau lengan baju bagian dalam. Jangan pakai telapak tangan untuk menutupi bersin atau batuk.
"Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau hand sanitizer agar kembali bersih," kata dokter yang akrab disapa Anggra ini.
Saat batuk dan bersin, gunakanlah masker agar tidak menular ke orang lain. Dr Anggra menjelaskan perubahan iklim yang ekstrem tak cuma membuat virus atau kuman mudah berkembang, tetapi juga meningkatkan penyakit yang ditularkan lewat binatang seperti nyamuk, contohnya adalah demam berdarah dengue.
Genangan air yang muncul akibat hujan deras bisa meningkatkan risiko penyakit ini. Oleh karena itu, dr Anggra mengajak masyarakat untuk melakukan 3M, yakni menguras dan menyikat, menutup tempat penampungan air, serta memanfaatkan atau mendaur ulang barang bekas.