REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --- Sebagian besar orang mungkin pernah mengalami nyeri punggung. Kondisi ini memang dapat memunculkan rasa kurang nyaman, namun sering kali tak berbahaya. Oleh karena itu, kemunculan nyeri punggung biasanya ditanggapi seperti angin lalu.
Hal ini pula yang dilakukan oleh seorang wanita berusia 38 tahun asal Portugal. Wanita yang tak disebutkan namanya ini merasakan nyeri punggung selama dua bulan tanpa memeriksakan diri ke dokter.
Karena rasa nyeri yang dia rasakan tak kunjung membaik, wanita tersebut akhirnya memutuskan untuk menyambangi sebuah rumah sakit di Portugal. Tim medis melakukan pemeriksaan fisik terhadap wanita tersebut dan tak menemukan adanya masalah besar.
Hal ini diungkapkan oleh tim medis melalui New England Journal Medicine. Pasien wanita tersebut lalu memberi tahu tim medis bahwa tantenya memiliki riwayat osteopetrosis. Osteopetrosis merupakan sebuah gangguan langka yang menyebabkan tulang tumbuh secara tidak normal dan menjadi terlalu padat.
Mengetahui hal ini, tim medis melakukan pemeriksaan rontgen pada sang pasien. Pemeriksaan tersebut menunjukkan bahwa pasien memiliki "sandwich vertebrae", kondisi di mana area thorax di tulang belakang memiliki pita sklerotik.
Pada sebagian besar kasus, terutama kasus yang muncul di usia dewasa, penyakit Albers-Schonberg merupakan kondisi yang diturunkan secara genetik. Dengan terapi yang tepat, keluhan nyeri punggung dan risiko patah tulang pasien penyakit Albers-Schonberg bisa diperbaiki.