REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kecepatan jaringan internet menjadi andalan manakala sistem Work from Anywhere (WFA) kian digencarkan. Sejak adanya WFA, tak sedikit dari pekerja maupun mahasiswa melakukan aktivitasnya dari kos.
Bukan hanya sebagai kelengkapan fasilitas, kelancaran internet menjadi kebutuhan primer yang tak lepas dari kehidupan sehari-hari dalam meningkatkan kenyamanan bekerja.
Hal tersebut didukung oleh survei yang dilakukan Roome pada 2021, di mana 72,4 persen responden setuju internet menjadi faktor utama saat hendak memilih kos. Hal inilah yang membuat internet berperan penting dalam menunjang kelancaran kegiatan sehari-hari.
“Karena internet menjadi hal yang vital saat ini, terutama dengan adanya work from home. Saya sebagai owner kos-kossan membutuhkan perangkat yang mudah untuk diatur dari mana saja, karena kebetulan saya juga masih bekerja dan tidak bisa selalu standby di kosan. Sehingga, dengan adanya clouded base controller yang disediakan Omada, saya dapat memantau dan mengatasi permasalahan dengan sangat efektif,” ujar Indra, owner kos Casa Pinku di Jakarta, dalam keterangan peranya, Rabu (28/9/2022).
Jaringan internet yang tidak stabil menjadi masalah yang dihadapi saat bekerja di kos. Hal ini berlandaskan pada hasil survei Dell Techonology yang menyebutkan 41 persen responden mengkhawatirkan stabilitas jaringan internet saat Work from Home (WFH).
Lambannya jaringan internet cenderung mempengaruhi produktivitas sekaligus kelancaran pekerjaan. Pasalnya, internet yang tidak stabil memicu stres di kalangan pekerja maupun mahasiswa.
Hal ini diakui oleh Sari (20) yang merupakan mahasiswa Universitas Trisakti yang mengatakan, “Sejak adanya Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) aku lebih banyak menghabiskan waktu di kos untuk mengerjakan tugas dan belajar. Karena itu, stabilnya sinyal WiFi menjadi salah satu kebutuhan utama untuk memperlancar kegiatan pembelajaran aku.”
Lebih lanjut, dengan sinyal WiFi yang kerap tidak stabil, dapat menjadi salah satu alasan penghuni memilih untuk menyudahi masa sewa, sehingga dapat menurunkan pendapatan, memancing ulasan negatif, dan menurunkan kepercayaan calon penghuni kepada kos tersebut.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, pemilihan perangkat jaringan yang tepat menjadi hal esensial. Karenanya, Omada sebagai networking solution dari TP-Link dapat menjawab kebutuhan tersebut dengan menawarkan kemudahan dalam mengelola seluruh perangkat jaringan menjadi sebuah ekosistem yang saling terintegrasi.
“TP-Link sendiri menghadirkan Omada untuk segmen Small Medium Business (SMB) di berbagai industri, salah satunya kos-kosan. Omada sendiri juga dilengkapi oleh controller cloud base yang juga dapat diakses melalui smartphone, di mana hal tersebut sangat memudahkan owner dalam me-manage pembagian jaringan serta limitasi perangkat dalam mendapatkan akses internet melalui WiFi yang ada dalam kos-kosan tersebut,” ujar Marketing Manager TP-Link Indonesia, Biko Yoshia.
Dengan begitu, mahasiswa maupun pekerja yang beraktivitas dari kos tak perlu takut sinyal internet menjadi tidak stabil dan dapat mengganggu aktivitas pembelajaran maupun pekerjaaan. Sinyal WiFi yang lancar dapat meningkatkan ulasan positif sehingga membantu mahasiswa maupun pekerja dalam memilih kos.