Kamis 29 Sep 2022 00:30 WIB

Setiap Tahun 2.500 Anak Menderita Kanker di Vietnam

Kanker mendera 2.500 anak di Vietnam setiap tahun.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Muhammad Hafil
 Setiap Tahun 2.500 Anak Menderita Kanker di Vietnam. Foto: Tes jari untuk mendeteksi dini kanker paru-paru. (ilustrasi)
Foto: www.freepik.com
Setiap Tahun 2.500 Anak Menderita Kanker di Vietnam. Foto: Tes jari untuk mendeteksi dini kanker paru-paru. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,HANOI -- Direktur Pusat Kanker Vietnam dokter Bui Ngoc Lan mengatakan sekitar 2.500 anak di Vietnam menderita kanker setiap tahun. Lan yang juga bekerja di bawah Rumah Sakit Anak Nasional, mengungkapkan informasi tersebut dalam program "Con thuyen mo uoc" (Kapal Impian), yang diselenggarakan akhir pekan lalu di Hanoi.

Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan kanker anak. Dia menambahkan sekitar 280 ribu anak di bawah 19 tahun didiagnosis menderita kanker di seluruh dunia setiap tahun. Di negara maju, lebih dari 80 persen pasien sembuh. Namun, di negara-negara berpenghasilan rendah dan rata-rata, angkanya hanya 20 persen.

Baca Juga

Berbicara di acara tersebut, salah satunya anak H.Q, 15, yang pernah menjadi pasien penyintas kanker, mengatakan bahwa keluarganya membawanya dari Da Nang ke Hanoi untuk menjalani perawatan. "Saat itu, saya masih sangat muda dan tidak sepenuhnya mengerti apa yang terjadi. Saya hanya melihat ibu saya banyak menangis," katanya.

Pada Oktober 2010, dua hari sebelum ulang tahun ketiga Q., ia menerima hasil tes kanker darah. Tran Thi Phuong, ibu Q., mengakui keluarganya adalah petani dari Thanh Hoa yang pindah ke Da Nang untuk mendirikan usaha pada tahun 2008.

"Kami mengalami banyak kesulitan. Kami harus menyewa rumah untuk tinggal sementara. Pada tahun 2010, ketika ekonomi keluarga kami tidak stabil, kami masih harus mengurus pengobatan kanker Q. Perawatan untuk putra saya memperburuk situasi kami," kata Phuong.

Suami Phuong harus melakukan segala pekerjaan untuk membesarkan seluruh keluarga sementara Phuong menemani Q. selama perawatannya. "Berkali-kali, mata saya dipenuhi air mata," katanya.

Setelah tiga tahun perawatan, pada Desember 2013, situasi Q. membaik. Dia dirawat di rumah sakit ketika dia berusia enam tahun. Sekarang Q. adalah siswa kelas 10 dalam kondisi kesehatan yang stabil.

Saat ini Q mengaku setelah masa sangat sulit ia lalui, mereka pikir semuanya sudah berakhir ketika ia terkena kanker. Tapi diakui dia sekarang berbeda. "Saya sehat. Sekarang sektor kesehatan telah berkembang, pasien memiliki peluang lebih baik untuk melawan penyakit," ujar Q.

“Saya berharap orang sakit tetap gigih berobat untuk mendapatkan hasil yang sama seperti saya, meski sakit, jangan menyerah,” katanya menambahkan.

Dari cerita itu, Dokter Lain menekan perlunya kerja sama banyak pihak menangani masalah kanker anak ini. Dokter Lan mengatakan bahwa menurut statistik di seluruh dunia, meskipun kanker anak-anak jarang terjadi, itu adalah penyebab utama kematian terkait penyakit pada anak-anak dan remaja.

Dengan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi dan kedokteran, tingkat kesembuhan anak-anak dari kanker telah meningkat. Hal itu juga yang membawa kehidupan normal bagi banyak pasien anak-anak.

Dokter Cao Viet Tung, Wakil Direktur Rumah Sakit Anak Nasional, menyerukan semua orang untuk bersatu dalam tindakan dan ide menyelamatkan pasien kanker anak ini. Ia menilai perlunya bekerja erat satu sama lain untuk mendukung anak-anak dengan kanker dan keluarga mereka agar memiliki akses yang lebih baik ke perawatan dan pengobatan.

Individu dan organisasi dapat membantu anak-anak dengan kanker melalui asuransi kesehatan atau dana amal. International Society of Pediatric Oncology (SIOP) mengambil pita kuning sebagai simbol kanker anak.

Pada 15 Februari adalah Hari Kanker Anak, namun di setiap September adalah bulan kesadaran kanker untuk anak-anak di seluruh dunia. Di seluruh dunia, September adalah waktu untuk menyelenggarakan kampanye kesehatan nasional, termasuk penggalangan dana untuk anak-anak penderita kanker, dan mengembangkan kebijakan untuk mendukung penelitian guna meningkatkan kesadaran tentang kanker anak.

SIOP telah menghubungkan banyak negara dan mendukung banyak keluarga di seluruh dunia selama lebih dari 50 tahun. Baru-baru ini, Global Initiative for Childhood Cancer (GICC) didirikan dengan keinginan untuk membantu negara-negara mencapai tingkat kelangsungan hidup kanker anak minimal 60 persen pada tahun 2030.

Dan Rumah Sakit Anak Nasional Vietnam adalah anggota GICC, berkomitmen untuk mendukung anak-anak dengan kanker.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement