REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kementerian Kesehatan Eva Susanti mengatakan kurangnya aktivitas fisik menjadi salah satu faktor risiko penyakit kardiovaskular. Faktor risiko lainnya ialah hipertensi yang tidak terkontrol dan obesitas.
"Kita harus memastikan masyarakat beraktivitas fisik lebih dari 30 menit sehari," ujar dia dalam sebuah acara kesehatan daring, Rabu (28/9/2022).
Selain itu, faktor lain yang menyebabkan kejadian penyakit kardiovaskular ialah kebiasaan merokok dan adanya penyakit diabetes. Eva lalu mengingatkan masyarakat untuk mulai mengadopsi gaya hidup sehat serta membiasakan deteksi dini untuk mencegah atau mengantisipasi penyakit jantung.
Menurut Kementerian Kesehatan, gaya hidup sehat selain rutin beraktivitas fisik, juga meliputi menerapkan pola makan sehat. Upayakan untuk mencukupi asupan buah dan sayuran dan menghindari lemak saturasi yang buruk untuk jantung, seperti makanan yang digoreng.
Selain itu, orang-orang juga disarankan menjaga berat badan normal demi menurunkan risiko terjadinya penyakit jantung. Berat badan berlebih biasanya lekat kaitannya dengan penyakit jantung, diabetes, dan kadar kolesterol yang buruk.