Kamis 29 Sep 2022 14:11 WIB

Brand Kosmetik Lokal Kian Diminati

Industri kosmetik di dalam negeri kian tumbuh dari tahun ke tahun.

Industri kecantikan di dalam negeri kian tumbuh dari tahun ke tahun.
Foto: www.pxhere.com
Industri kecantikan di dalam negeri kian tumbuh dari tahun ke tahun.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Industri kecantikan di dalam negeri kian tumbuh dari tahun ke tahun. Label kosmetik atau perawatan wajah lokal terus bermunculan dan mampu bersaing dengan merek ternama internasional.

Menurut survei yang dilakukan Populix bertajuk “Unveiling Indonesian Beauty & Dietary Lifestyle” yang dikeluarkan pada bulan Agustus 2022 ini, dari 500 responden perempuan yang menjadi reaponden, 54 persen lebih memilih brand lokal. Alasan para responden menggunakan produk dalam negeri, yakni 79 persen menyukai karena harga yang terjangkau, dan sebanyak 63 persen mengakui kualitas produk yang tidak kalah dari merek luar negeri.

Baca Juga

Salah satu label kosmetik lokal dalam negeri, Jacquelle, menyebutkan bahwa konsumen Indonesia kian menyukai label lokal karena produknya yang cukup revolusioner. Hal itu pula yang menjadi alasan bagi Jacquelle untuk masuk sebagai pemain kosmetik demi menjawab kebutuhan pasar.

Pendiri Jacquelle, Lianna Lie, mengatakan, dikutip Kamis (29/9/2022), produk kecantikan yang revolusioner kian diminati perempuan untuk menjawab kebutuhan penampilan. Itu sebabnya, label lokal semakin mendapat tempat di industri kosmetik tanah air, dan menjadikan Indonesia menjadi salah satu pasa kosmetik terbesar. 

Melalui produk bedak Blur Effect Two-Way Cake, Jacquelle mencoba menjadi alternatif kosmetik bagi perempuan. Dengan bermodal hasil penelitan dan pengembangan selama tiga tahun, tak heran bedak ini cukup menarik perhatian para beauty vlogger. 

"Kami sadar bahwa kosmetik atau produk make up saat ini bukan hanya untuk digunakan saja tetapi sudah menjadi bagian dari gaya hidup," kata Lianna. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement