Kamis 29 Sep 2022 20:53 WIB

Empat Perubahan Gaya Hidup yng Dipercaya Bisa Turunkan Risiko Kanker

Setiap orang, khususnya yang berisiko, perlu mewaspadai beberapa gejala umum kanker.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Qommarria Rostanti
Perubahan gaya hidup yang dipercaya dapat mengurangi risiko kanker. (ilustrasi)
Foto: picpedia.org
Perubahan gaya hidup yang dipercaya dapat mengurangi risiko kanker. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gaya hidup memiliki peran yang cukup signifikan dalam memengaruhi risiko seseorang terhadap kanker. Bila ingin menurunkan risiko kanker, ada empat perubahan gaya hidup yang bisa dilakukan.

Hubungan antara gaya hidup dan risiko kanker ini diungkapkan dalam studi terbaru pada jurnal Lancet. Studi yang melibatkan lebih dari 7.000 peneliti di 150 negara dan teritorial ini dipimpin oleh Institute for Health Metrics and Evaluation di University of Washington.

Baca Juga

Dalam studi ini, tim peneliti menganalisis hasil dari Global Burden of Disease, Injuries and Risk Factors Study pada 2019. Ini merupakan satu-satunya studi yang memperhitungkan faktor risiko kanker dari semua negara, kelompok usia, hingga jenis kelamin dari waktu ke waktu.

Tim peneliti juga mempertimbangkan data dari Global Burden of Disease (GBD) Study terkait gaya hidup dan risiko kanker. Studi yang sangat komprehensif ini menyatakan bahwa gaya hidup seperti pola makan tak sehat, berat badan berlebih, hingga tidak aktif secara fisik bisa berkontribusi terhadap risiko kanker.

Hasil studi menunjukkan bahwa ada beberapa kebiasaan dan gaya hidup yang tampak berperan besar dalam memengaruhi risiko kanker. Kebiasaan merokok, pola makna, dan polusi udara diketahui bertanggung jawab atas 4,45 juta kematian akibat kanker. Sebanyak 2,9 juta di antaranya terjadi pada pria dan 1,6 juta lainnya terjadi pada wanita.

Tim peneliti menemukan bahwa rekomendasi yang diberikan oleh World Cancer Research Fund (WCRF) terbukti dapat membantu menurunkan risiko kanker. Rekomendasi yang diberikan WCRF adalah membatasi konsumsi makanan berkalori tinggi, mengurangi konsumsi minuman bergula, mengurangi konsumsi minuman beralkohol, dan menurunkan berat badan berlebih.

"Mengetahui bahwa rekomendasi kami memberikan harapan terbaik untuk menurunkan kasus kanker di masa depan memberikan semangat yang besar bagi kami," ungkap Kepala Komunikasi WCRF, Diana Mackie, seperti dilansir Express, baru-baru ini.

Mengacu pada studi yang dilakukan WCRF, sekitar 40 persen kasus kanker sebenarnya bisa dicegah melalui empat perubahan. Keempat perubahan ini berkaitan dengan berat badan, gizi, aktivitas fisik, dan kebiasaan merokok.

"Penelitian menunjukkan bahwa hal seperti berhenti merokok dan menjaga berat badan sehat dapat menurunkan risiko kanker," ujar Cancer Research UK.

Cancer Research UK mengatakan, perubahan gaya hidup ke arah yang lebih baik saat ini bisa memberikan perbedaan yang berarti untuk kesehatan di masa mendatang. Di sisi lain, Cancer Research UK juga mengungkapkan bahwa ada faktor risiko kanker lain yang tak bisa diubah, seperti usia dan faktor keturunan.

Berkaitan dengan hal ini, setiap orang, khususnya yang berisiko, perlu mewaspadai beberapa gejala umum kanker. Beberapa gejala tersebut menurut National Health Service adalah batuk, nyeri dada dan sesak napas, perubahan pola buang air besar, kembung, dan perdarahan. Coughing, chest pain and breathlessness

"Bila Anda khawatir, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter," ujar Cancer Research UK.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement