REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekolah Bakti Mulya (BM) 400 Jakarta dikunjungi oleh 60 kepala sekolah dari berbagai daerah di Indonesia pada Selasa (27/9/2022). Kepala sekolah tersebut melakukan kegiatan benchmarking kepemimpinan dan pengelolaan sekolah untuk peningkatan mutu di sekolah yang mereka pimpin. Para kepala sekolah tersebut bernaung dalam lembaga Hidayatullah Institute (HI).
Ustaz Muzakir SS MEd, selaku direktur Hidayatullah Institute mengungkapkan bahwa kegiatan benchmarking ini diikuti oleh seluruh kepala sekolah HI mulai dari jenjang Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA).
“Ini merupakan kepala sekolah dari pulau Jawa Kalimantan, Sulawesi, Sumatera, Bali, Maluku, NTB, Papua Barat, dan Papua,” ungkap Ustaz Muzakir dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Kamis (29/9/2022).
Ia menambahkan, Hidayatullah Institute memilih Bakti Mulya 400 karena sekolah BM 400 dianggap sebagai sebuah sekolah yang visioner. “Tiga hari mereka (kepala sekolah) menjalani latihan kepemimpinan. Hari keempat adalah benchmarking (ke sekolah) dan yang dipilih adalah sekolah visioner, Bakti Mulya 400,” sambungnya.
Selain itu, Ustaz Muzakir juga memuji ekstrakurikuler tahsin yang ditawarkan oleh Sekolah BM 400. “Selain itu, banyak sekali hal yang menginspirasi dari tempat ini,” ungkapnya.
Kegiatan benchmarking dimulai pada jam 06.00 WIB di mana rombongan Hidayatullah Institute dibagi menjadi dua kelompok.
Kelompok pertama mengunjungi unit Early Years dan Primary yang berlokasi di Pondok Indah, Jakarta Selatan. Sedangkan, kelompok kedua mengunjungi unit Lower Secondary dan Secondary di Pondok Pinang, Jakarta Selatan.
Masing-masing kelompok didampingi oleh pimpinan sekolah dan disambut guru di tiap unit sekolah. Sementara itu, peserta dari Hidayatullah Institute melakukan observasi mulai dari penyambutan kedatangan siswa dan seluk beluk kegiatan pembelajaran lainnya.
Setelah itu, para rombongan bergabung di ruang audio visual SMP Bakti Mulya 400 untuk mendengarkan paparan praktek pengelolaan sekolah yang disampaikan oleh Kepala Divisi Pendidikan, Hadi Suwarno MPd.
Kegiatan benchmarking ini kemudian dilanjutkan dengan kuliah umum kepemimpinan yang dibawakan oleh Dr Sutrisno Muslimin MSi selaku Ketua Pelaksana Harian (KPH) Sekolah BM 400.
Dalam materinya, Dr Sutrisno menyampaikan kepemimpinan merupakan perilaku atau upaya mempengaruhi orang lain agar bertindak secara sukarela mengikuti atau mengerjakan sesuatu yang dikehendaki pihak yang mempengaruhi.
Selain itu, ada juga lima poin yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin, yakni karakter, kredibel, visoner, kompeten, dan decisiveness. Decisiveness artinya ketegasan didalam membuat keputusan dengan cepat.
Acara benchmarking diakhiri dengan ramah tamah, foto bersama dan saling bertukar kontak untuk agar berlanjut untuk kolaborasi pada kegiatan lainnya.