Sabtu 01 Oct 2022 22:43 WIB

Latihan Membatik Disebut Bisa Jadi 'Terapi' Penderita Kanker

Sudah banyak pihak dirangkul tuk ikut berlatih membuat batik di Rumah Batik Palbatu.

Rep: Antara/ Red: Qommarria Rostanti
Membatik disebut bisa menjadi terapi bagi penderita kanker. (ilustrasi)
Foto: EPA-EFE/HOTLI SIMANJUNTAK
Membatik disebut bisa menjadi terapi bagi penderita kanker. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Latihan membuat batik tulis tradisional di Rumah Batik Palbatu, Jakarta Selatan, bisa sebagai "terapi" bagi pengidap kanker.

"Bisa buat terapi bagi pengidap kanker sehingga mereka merasa diakui dan dirangkul di masyarakat," kata Pendiri Rumah Batik Palbatu, Budi Harry, dalam siaran langsung di akun Youtube resmi Layanan Jakarta, Sabtu (1/10/2022).

Baca Juga

Harry mengatakan, sudah banyak pihak yang dirangkul untuk ikut berlatih membuat batik di Rumah Batik Palbatu yang beralamat di Jalan Palbatu IV No. 17, RW 4, Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan. Selain pengidap kanker, pihaknya juga menggandeng penyandang difabel, ibu rumah tangga, hingga anak muda agar bisa mengembangkan kreasinya.

Menurut dia, proses membuat batik tulis tidak sulit lantaran di kelasnya bisa membuat motif sederhana dengan menggunakan canting. Proses pembuatannya pun terbilang cepat yakni hanya memakan waktu dua sampai empat jam setiap membuat satu kain batik.

Terlebih, tentunya pihaknya juga menyediakan pengajar terlatih yang bisa mengajarkan dari mulai pemilihan motif hingga melukis batik di kain. "Jadi kami membuka kelas setiap harinya dan satu orang pun kami ajarkan membatik karena dari satu orang itu bisa menyebarkan ilmunya," ujarnya. Harry berharap, melalui kelas yang disiapkan bisa membuat masyarakat Indonesia lebih memahami proses pembuatan batik sebagai warisan budaya dan bisa menularkan ilmunya kepada keluarga atau tetangga dekatnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement