REPUBLIKA.CO.ID, Kerusuhan pertandingan sepakbola yang menelan ratus korban meninggal dunia menghentak dunia. Korban kerusuhan ini malah tercatat terbesar kedua di dunia setelah peristiwa rusuh pertandingan di stadion Lima, Peru, yang menelan korban hingga 326 orang tewas.
Salah satu saksi dari kerusuhan itu adalah Ketua Pengurus Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Malang. Dia menceritakan soal tragedi itu karena berada di dalam stadion tersebut. Dia menuliskan kisahnya pada situs yang dikelola aktivis Muhammadiyah: Sang Pencerah, dengan judul: Kesaksiak Ketua PDPM Malang Tentang Tragedi Pertandingan Arema Malang vs Persebaya. Tulisan itu selengkapnya sebagai berikut:
Sebelumnya saya turut berduka cita sedalam”nya terhadap korban insiden yg terjadi di stadion Kanjuruhan pertandingan Arema vs Persebaya yang kedua syukur alhamdulillah, saya beserta anak dan istri di beri keselamatan sampai dirumah dan Bisa menceritakan kronologi versi sya pribadi disini. Disini saya akan coba menceritakan kronologi insiden yang terjadi di kanjuruhan 1 oktober 2022
Dari awal saya masuk stadion (kondisi pemain sedang pemanasan) semua berjalan aman dan tertib hingga kick off pukul 20.00 WIB. Kick off dimulai dan pertandingan berjalan aman, tanpa kericuhan sedikitpun. Yang ada hanya supporter Arema saling melontarkan psywar ke arah pemain persebaya.
Babak pertama selesai, dan saat jeda istirahat, ada sekitar 2-3 kali kericuhan sedikit di tribun 12-13, yang bisa segera diamankan oleh pihak berwenang. Babak ke-2 berlanjut dan tim persebaya berhasil mencetak gol.nya yang ke-3 Arema FC semakin tampil menyerang menggempur gawang Persebaya, tapi tidak ada gol yang tercipta
Semakin banyak serangan, semakin gemas juga kita sebagai supporter menontonnya. Hingga peluit ahir dibunyikan arema tidak bisa menambah golnya, dan harus menerima kekalahan. Disinilah awal mula tragedi dimulai. Setelah peluit di bunyikan, para pemain arema tertunduk lesu dan kecewa..
Pelatih Arema dan Manager tim mendekati tribun timur dan menunjukkan gestur minta maaf ke supporter. Di sisi lain, ada 1 orang supporter yang dari arah tribun selatan nekat masuk dan mendekati sergio silva dan maringa terlihat sedang memberikan motivasi dan kritik kepada mereka.
Kemudian ada lagi beberapa oknum yang ikut masuk untuk meluapkan kekecewaannya kepada pemain Arema, terlihat john alfarizie mencoba memberi pengertian kepadan oknum” tersebut. Namun, semakin banyak mereka berdatangan, semakin ricuh kondisi stadion karena dari berbagai sisi stadion juga ikut masuk untuk meluapkan kekecewaannya ke pemain.
Di ikuti dengan lempar” berbagai macam benda ke arah lapangan, dan para suppoter yang semakin tidak terkendali.. Ahirnya pemain di giring masuk kedalam ruang ganti dengan kawalan pihak berwajib. Setelah pemain masuk, supporter makin tidak terkendali dan semakin banyak yang masuk ke lapangan.
Pihak aparat juga melakukan berbagai upaya untuk memukul mundur para supporter, yang menurut saya perlakuannya sangat kejam dan sadis, di pentung dengan tongkat panjang, 1 supporter di keroyok aparat, dihantam tameng dan banyak tindakan lainnya. Tapi saat aparat memukul mundur supporter di sisi selatan, supporter dari sisi utara yang menyerang ke arah aparat, karena semakin banyaknya supporter yang masuk ke lapangan dan kondisi sudah tidak kondusif.
Aparat menembakkan beberapa kali gas air mata ke arah suppoter yang ada di lapangan. Silih berganti supporter menyerang aparat dari sisi selatan dan utara. Yang ahirnya, selain hujan lemparan benda dari sisi tribun, di dalam lapangan juga terjadi aksi tembak”an gas air mata ke arah supporter.
Terhitung puluhan gas air mata sudah ditembakkan ke arah supporter, disetial sudut lapangan telah dikelilingi gas air mata… Ada juga yang langsung dk tembakkan ke arah tribun penonton, yaitu di tribun 10. Para supporter yang panik karena gas air mata, semakin ricuh diatas tribun, mereka berlarian mencari pintu keluar, tapi sayang pintu keluar sudah penuh sesak karena para supporter panik terkena gas air mata.
Banyak ibu” wanita” orang tua Dan anak anak kecil yang terlihat sesak gak berdaya, gak kuat ikut berjubel untuk keluar dari stadion, terlihat mereka sesak karena terkena gas air mata. Seluruh pintu keluar penuh dan terjadi macet. Di dalam stadion mereka sesak krna gas air mata yang sudah ditembakkan ke berbagai arah, sedangkan untuk keluar stadionpun gak bisa karena macet Penuh sesak di pintu keluar. Diluar stadion banyak yang terkapar dan pingsan karena efek terjebak di dalam stadion yang penuh gas air mata.
Sekitar pukul 22.30 juga masih banyak insiden pelemparan batu ke arah mobil aparat, dan pengeroyokan Supporter terhadap aparat yang Dianggap mengurung kita didalam Stadion dengan puluhan gas air mata. Dan terjadi beberapa tembakan gas air mata kembali diluar stadion. Lebih tepatnya disekitar tribun 2 Kanjuruhan. Kondisi luar stadion kanjuruhan sudah sangat mencekam.. Banyak supporter yang lemas bergelimpangan, teriakan dan tangisan wanita.. supporter yang berlumuran darah, mobil hancur, kata” makian dan amarah… Batu batako, besi dan bambu berterbangan.
Dan selama saya jadi supporter arema hari ini 1 Oktober 2022 adalah titik terendah saya menjadi seorang supporter. Saya masih belum percaya menyaksikan saudara” saya dengan kondisi seperti ini.
Sumber ttps://sangpencerah.id/2022/10/kesaksian-ketua-pdpm-malang-tentang-tragedi-pertandingan-arema-malang-vs-persebaya/