REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyakit hati bisa memunculkan komplikasi berupa perubahan pada otak yang dikenal dengan nama hepatic encephalopathy. Ketika komplikasi ini terjadi, salah satu gejala awal yang mungkin muncul adalah embusan napas beraroma manis.
Organ hati berperan dalam memecah senyawa-senyawa beracun di dalam tubuh. Bila hati terserang penyakit, beragam masalah bisa muncul karena senyawa-senyawa beracun yang seharusnya dikelola oleh hati jadi menumpuk di dalam darah.
Penyakit hati bisa merujuk pada beragam permasalahan yang membuat hati tak bisa berfungsi secara optimal. Salah satu jenis penyakit hati yang paling umum adalah penyakit perlemakan hati.
Penyakit perlemakan hati merupakan sebuah kondisi di mana terjadi penumpukan lemak pada organ hati. Penyakit perlemakan hati dapat dibagi menjadi dua kategori besar, yaitu penyakit perlemakan hati alkoholik dan non alkoholik.
Penyakit perlemakan hati alkoholik terjadi akibat konsumsi minuman beralkohol secara berlebih. Sedangkan penyakit perlemakan hati non alkoholik terjadi akibat penyebab lain, selain alkohol. Umumnya, kondisi ini terjadi akibat tingginya kadar lemak di dalam darah dan diabetes.
Seperti dilansir BritishLiverTrust, penderita penyakit hati akut (jangka pendek), kronis (jangka panjang), atau berat bisa mengalami perubahan pada otak mereka. Perubahan ini dikenal sebagai hepatic encephalopathy (HE). Kondisi ini bisa terjadi secara tiba-tiba pada penderita gagal hati akut, namun lebih sering dialami oleh penderita penyakit hati kronis.