REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi I DPR RI Christina Aryani mengatakan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 TNI menjadi momentum untuk memperbaiki beberapa "pekerjaan rumah" yang ada di internal institusi tersebut.
"Pertama terkait peningkatan kesejahteraan prajurit yang membutuhkan dukungan anggaran. DPR berkomitmen untuk mendorong agar segera ada solusi menyangkut penganggaran sehingga kesejahteraan prajurit bisa ditingkatkan," kata Christina di Jakarta, Rabu (5/10/2022).
Kedua, lanjutnya, terkait peningkatan kemampuan dan kapasitas prajurit yang harus terus dikembangkan sesuai tantangan serta dinamika lingkungan strategis yang ada. Christina mengatakan kapasitas dan kapabilitas prajurit TNI sebagai sumber daya manusia (SDM) unggul harus menjadi perhatian penting dari sisi pengetahuan kemiliteran maupun akademik mumpuni dan terlatih.
"Melalui SDM unggul, kita yakin prajurit mampu menggunakan teknologi militer terkini seperti pemanfaatan unmanned system yaitu robot maupun artificial intelligent, serta pertahanan siber; dan penting bagi tamtama dan bintara untuk memiliki kemampuan berbahasa Inggris," katanya.
Selanjutnya, pekerjaan rumah ketiga TNI ialah harus memastikan tetap solid, tidak mudah diadu domba, menciptakan friksi-friksi, apalagi sampai muncul di permukaan dan menjadi konsumsi masyarakat luas. Menurut dia, soliditas TNI menjadi harga mati karena dapat menjaga muruahinstitusi agar tetap disegani.
"Keempat, menjelang tahun politik, TNI harus mampu menjaga sumpah prajurit untuk tetap tegak lurus pada politik negara dan bukan politik praktis apalagi dimanfaatkan untuk urusan-urusan politik kekuasaan," ujar Christina.
Kemudian, pekerjaan rumah kelima ialah tantangan kelompok separatis, khususnya di Papua, yang eskalasinya cenderung meningkat. Sehingga, hal itu harus menjadi perhatian khusus agar upaya humanis yang dilakukan dapat berhasil dengan baik.
Selain itu, dia menilai TNI sudah semakin matang melalui berbagai upaya atau terobosan yang telah dilakukan selama ini, terkait dengan penataan organisasi, personel, peralatan, upaya menjalankan tugas sesuai undang-undang, dan merumuskan bentuk ancaman serta tantangan yang dihadapi.
Dari sisi kebijakan, Christina mengapresiasi Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa yang membuat kebijakan terobosan, mulai dari rekrutmen prajurit ramah gender dan humanisserta penegakan hukum terhadap personel, sebagai bentuk responsif dengan perkembangan dan dinamika sesuai kebutuhan zaman.