Rabu 05 Oct 2022 17:24 WIB

Apple, Amazon, Google, Hingga Microsoft Kian Ramah Penyandang Disabilitas

Para perusahaan besar tersebut kembangkan teknologi yang ramah disabilitas.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Nora Azizah
Champaign (UIUC) bekerja sama dengan perusahaan teknologi besar, Amazon, Apple, Google, Meta, Microsoft untuk menjalankan Speech Accessibility Project.
Foto: www.freepik.com.
Champaign (UIUC) bekerja sama dengan perusahaan teknologi besar, Amazon, Apple, Google, Meta, Microsoft untuk menjalankan Speech Accessibility Project.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- University of Illinois Urbana-Champaign (UIUC) bekerja sama dengan perusahaan teknologi besar, Amazon, Apple, Google, Meta, Microsoft untuk menjalankan Speech Accessibility Project. Tujuan proyek ini untuk meningkatkan kemampuan pengenalan suara saat bagi penyandang disabilitas dan pola bicara yang beragam.

"Pilihan untuk berkomunikasi dan mengoperasikan perangkat dengan ucapan sangat penting bagi siapa pun yang berinteraksi dengan teknologi atau ekonomi digital saat ini. Antarmuka bicara harus tersedia untuk semua orang dan itu termasuk penyandang disabilitas,” kata profesor teknik elektro dan komputer UIUC dan pemimpin proyek Mark Hasegawa-Johnson.

Baca Juga

Saat ini, banyak sistem pengenalan suara, seperti asisten suara dan alat terjemahan yang gagal mengenali berbagai pola bicara, termasuk yang sering dikaitkan dengan disabilitas seperti penyakit Lou Gehrig atau Amyotrophic Lateral Sclerosis, penyakit Parkinson, cerebral palsy, dan sindrom Down.

Oleh karena itu, orang-orang yang tergabung dalam komunitas ini seringkali tidak dapat menggunakan manfaat yang dapat ditawarkan oleh perangkat lunak pengenalan suara. Namun, melalui penggunaan kecerdasan buatan dan pembelajaran mesin, perusahaan teknologi dapat membuat perangkat lunak pengenalan suara yang lebih inklusif dan itulah tujuan proyek ini.

"Tugas ini sulit karena membutuhkan banyak infrastruktur, idealnya jenis yang dapat didukung oleh perusahaan teknologi terkemuka. Jadi, kami telah menciptakan tim interdisipliner yang unik dengan keahlian dalam linguistik, pidato, AI, keamanan, dan privasi untuk membantu kami memenuhi tantangan ini," ujar Hasegawa-Johnson, dilansir ZDNet, Rabu (5/10/2022).

Speech Accessibility Project akan mengumpulkan sampel ucapan dari individu yang mewakili keragaman pola bicara dengan merekrut sukarelawan berbayar untuk menyumbangkan sampel rekaman. Dengan sampel, para peneliti UIUC akan membuat kumpulan data pribadi yang tidak teridentifikasi yang akan digunakan untuk melatih model pembelajaran mesin agar lebih memahami pola bicara yang lebih luas. Bahasa Inggris Amerika akan menjadi fokus proyek. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement