REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter spesialis anak dr. Anton Dharma Saputra, SpA, mengemukakan bahwa probiotik bermanfaat untuk berbagai penyakit dan kondisi anak, mulai dari menjaga kesehatan saluran cerna, menjaga imunitas, hingga berpengaruh positif pada kesehatan jiwa. "Telah banyak penelitian yang membuktikan manfaat probiotik dalam berbagai penyakit dan kondisi anak, namun ada beberapa peran yang masih membutuhkan penelitian lanjutan," katanya dalam webinar "Pahami Hubungan Kesehatan Pencernaan dan Emosional Anak Sedari Dini" yang diikuti di Jakarta, Jumat (7/10/2022).
Anton yang merupakan anggota Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) itu menjelaskan, probiotik adalah organisme baik yang akan berdampak baik pada kesehatan selama dalam jumlah yang cukup. Beberapa di antara jenis probiotik adalah lactobacillus yang terdapat dalam makanan yang difermentasi seperti yoghurt dan bakteri baik yang berada di sekitar areola ibu.
Mengenai manfaatnya pada saluran cerna, probiotik dikatakan Anton dapat mempersingkat durasi diare, menurunkan konstipasi, menurunkan risiko infeksi saluran cerna terutama pada bayi yang prematur. Sedangkan untuk imunitas, katanya,probiotik bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh termasuk membantu penyerapan vitamin A,D,E, dan K.
"Beberapa orang tua mungkin ada tahu, yang pernah kena COVID-19, biasanya (obat) yang dikasih itu tiga, vitamin C, D, dan zinc. Untuk vitamin D, terbukti dari zaman dulu berperan sebagai imunomodulator. Jadi dengan pemberian probiotik, dia bisa membantu penyerapan vitamin D yang ada di usus," katanya.
Ia menyatakan, probiotik juga menurunkan risiko infeksi saluran nafas dan saluran cerna, hingga menurunkan risiko alergi. Tak hanya itu, probiotik juga menunjang pertumbuhan anak dengan gizi kurang dan membantu mencegah obesitas. Probiotik, kata dia, juga mengatasi konstipasi, namun kalau kita mau membuat ini sebagai pedoman, ini masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut karena hasilnya masih bervariasi.
"Probiotik juga sudah terbukti bermanfaat untuk mengurangi regurgitasi (naiknya isi lambung ke tenggorokan). Namun lagi-lagi belum jadi rekomendasi yang rutin dalam tatalaksana GERD dan dibutuhkan penelitian lebih lanjut," tambahnya.
Sedangkan untuk kesehatan jiwa, kata dia, probiotik berperan penting dalam kontrol perilaku dan bermanfaat pada gangguan mental, serta menunjang fungsi kognitif dan mempengaruhi emosi. "Gampangnya begini, kalau misalnya melihat anak yang sering sakit-sakitan, pasti akan mempengaruhi perkembangan anaknya karena dia terganggu dengan rasa nyerinya, sakitnya,"katanya.
"Selain itu ada studi pada hewan, bahwa pemberian probiotik jangka panjang memiliki dampak positif terhadap otak dan perilaku. Bakteri longum 1714 memiliki sifat anti stres dan pro-cognitive effects saat diuji pada tikus yang cemas," demikianAnton Dharma Saputra.