Senin 10 Oct 2022 18:36 WIB

Gejala dan Cara Mengatasi Gangguan Kecemasan Sosial

Kecemasan sosial muncul ketika seseorang akan melakukan interaksi sosial.

Red: Nora Azizah
Kecemasan sosial muncul ketika seseorang akan melakukan interaksi sosial.
Foto: Needpix
Kecemasan sosial muncul ketika seseorang akan melakukan interaksi sosial.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter spesialis kedokteran jiwa (psikiater) dr. Endah Ronawulan, SpKJ, menyebutkan sejumlah gejala hingga cara dapat dilakukan secara mandiri saat seseorang menghadapi gangguan kecemasan sosial. Ia menjelaskan bahwa kecemasan sosial atau fobia sosial merupakan gangguan kesehatan mental yang ringan yang muncul ketika seseorang berinteraksi sosial, baik secara langsung maupun tidak langsung. Dalam kondisi tersebut, penderita merasa dirinya diperhatikan atau menjadi pusat perhatian banyak orang.

"Gejalanya yang biasa terjadi memang itu mempengaruhi seluruh fisik. Dia akan berdebar, berkeringat, menarik diri. Dia berusaha melawannya dengan keras dan akan berkeringat, gemetar, bicara agak terbata-bata," kata dokter lulusan Spesialis Kesehatan Jiwa dari Universitas Indonesia itu dalam acara bincang virtual yang diikuti di Jakarta, Senin (10/10/2022).

Baca Juga

Yang terburuk, kata Endah, seseorang yang mengalami kecemasan sosial dapat menarik diri dari lingkungan sekitar sehingga berdampak pada terganggunya fungsi untuk bersosialisasi hingga terhambatnya aktivitas profesional. Ia mengatakan, kondisi kecemasan sosial dapat berubah menjadi berbahaya apabila penderita tidak mampu mengendalikan kepanikan serta tidak mampu fokus dan tidak bisa mengontrol terhadap apa yang dilakukan.

Untuk mengatasi kecemasan sosial, Endah menganjurkan penderita agar melatih dan melakukan hal-hal sederhana, dimulai dari membuat diri sendiri menjadi rileks. Ketika berbicara dengan lawan bicara, usahakan untuk mengatur napas secara perlahan.