Rabu 12 Oct 2022 11:37 WIB

China Uji Coba Mobil Terbang di UEA

Tipe XPeng X2 adalah kendaraan listrik yang bisa lepas landas dan mendarat vertikal.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Friska Yolandha
Seorang pria melihat XPeng X2, taksi terbang listrik yang dikembangkan oleh afiliasi penerbangan XPeng, Inc yang berbasis di Guangzhou, sedang diuji di depan Distrik Marina di Dubai, Uni Emirat Arab, Senin, 10 Oktober 2022. Demonstrasi Senin adalah diadakan dengan kokpit kosong, tetapi perusahaan mengatakan telah melakukan uji terbang berawak tahun lalu dari kendaraan dua penumpang.
Foto: AP Photo/Kamran Jebreili
Seorang pria melihat XPeng X2, taksi terbang listrik yang dikembangkan oleh afiliasi penerbangan XPeng, Inc yang berbasis di Guangzhou, sedang diuji di depan Distrik Marina di Dubai, Uni Emirat Arab, Senin, 10 Oktober 2022. Demonstrasi Senin adalah diadakan dengan kokpit kosong, tetapi perusahaan mengatakan telah melakukan uji terbang berawak tahun lalu dari kendaraan dua penumpang.

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Sebuah "mobil terbang" yang dibuat oleh pembuat kendaraan elektronik Cina Xpeng Inc melakukan penerbangan publik pertamanya di Uni Emirat Arab (UEA) pada Senin (10/11/2022). Perusahaan itu pun sedang berupaya meluncurkan kendaraan listrik terbang ini di pasar internasional.

Tipe XPeng X2 adalah kendaraan listrik yang bisa lepas landas dan mendarat vertikal (eVTOL). Berkapasitas dua tempat duduk dan diangkat oleh delapan baling-baling dengan dua di setiap sudut kendaraan.

Baca Juga

Uji terbang selama 90 menit dilakukan tanpa awak itu digambarkan oleh pabrikannya sebagai dasar penting untuk mobil terbang generasi berikutnya. "Kami membuat langkah-demi-langkah (bergerak) ke pasar internasional," kata manajer umum Xpeng Aeroht Minguan Qiu.

"Pertama kami memilih kota Dubai karena Dubai adalah kota paling inovatif di dunia," ujarnya.

Kendaraan ini dikembangkan oleh afiliasi penerbangan yang berbasis di Guangzhou ini adalah salah satu dari lusinan proyek mobil terbang di seluruh dunia. Hanya segelintir yang berhasil diuji dengan penumpang di dalamnya, dan kemungkinan akan bertahun-tahun sebelum ada yang dioperasikan. Perusahaan mengatakan, telah melakukan uji terbang berawak pada Juli 2021.

Perusahaan mengatakan, memiliki kecepatan tertinggi 130 kilometer per jam. Kendaraan pada prinsipnya akan menawarkan perjalanan pribadi yang cepat dari satu titik ke titik lainnya.

Kendaraan tanpa pilot ini suatu hari nanti bisa mengangkut penumpang melintasi kota tinggi di atas jalan raya yang padat. Namun, sektor ini masih menghadapi tantangan besar, termasuk masa pakai baterai, kontrol dan keselamatan lalu lintas udara, dan masalah infrastruktur.

sumber : Reuters/AP
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement