REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—Tim Universitas Nusa Mandiri (UNM) yang terdiri dari Prof Dr Dwiza Riana, Sri Hadianti dan Herdian Tohir menjadi salah satu tim dari 12 tim dengan judul proposal penelitian terpilih pada program TELADAN Collaborative Research Initiative2022. TELADAN (Transformasi Edukasi untuk Melahirkan Pemimpin Masa Depan) merupakan salah satu inisiatif Tanoto Foundation dalam membangun generasi talenta unggul dan pemimpin masa depan.
Tanoto Foundation bekerjasama dengan Pusat Riset Pendidikan BRIN (Badan Inovasi dan Riset Nasional menyelenggarakan program TELADAN Collaborative Research Initiative (DRIVEN) 2022. Kegiatan ini digagas untuk memfasilitasi penelitian kolaboratif dengan topik-topik seputar ekosistem pendidikan tinggi dan pengembangan pemimpin masa depan di Indonesia.
Prof Dr Dwiza selaku ketua dari tim UNM yang proposal penelitian terpilih pada program TELADAN ini mengatakan, bahwa proposal tim UNM masuk dalam 12 tim yang lolos dari 374 proposal yang diterima di seluruh Indonesia oleh penyelenggara kegiatan. Sehingga tentunya dengan luaran yang akan dihasilkan dari penelitian ini berupa publikasi, diharapkan mampu meningkatkan indeks kinerja utama perguruan tinggi.
“Kami bersyukur tim UNM dapat lolos pada program DRIVEN 2022 yang digagas oleh Tanoto Foundation bekerjasama dengan Pusat Riset Pendidikan BRIN dan masuk dalam urutan ke enam dari 12 proposal terpilih,” kata Prof Dwiza yang juga merupakan rektor UNM dalam wawancara eksklusif, Jumat (7/10/2022).
Dalam penelitian ini, ungkap Prof Dwiza tentu sangat berbahagia sebab dari penelitian kolaboratif ini, tim UNM akan berbagi praktik baik dan penelitian ini akan dilaksanakan dalam kurun waktu kurang lebih empat bulan yang pada pelaksanaannya dibantu oleh dua orang peneliti dari BRIN.
“Mudah-mudahan dari penelitian ini dapat memberikan kontribusi bagi kemajuan bangsa dan dapat meningkatkan gairah penelitian bagi seluruh civitas akademika Universitas Nusa Mandiri (UNM). Dimana UNM sebagai Kampus Digital Bisnis akan terus berupaya dalam berkontribusi di bidang pendidikan guna mengembangkan kepemimpinan masa depan di Indonesia,” tegas perempuan penuh inspiratif di UNM.
Ia menyampaikan akhir dari program DRIVEN 2022 ini akan dihasilkan luaran berupa laporan penelitian, manuskrip yang dikirimkan ke jurnal terindeks global bereputasi tinggi atau bereputasi menengah atau jurnal nasional, minimal satu artikel ilmiah populer terpublikasi di The Conversation Indonesia dan akan menjadi narasumber untuk mempresentasikan hasil penelitiannya dalam minimal satu forum kepemimpinan atau forum pendidikan.
“Dengan lolosnya proposal ini, tentu kami melanjutkan penelitian ini dan kami sudah berkomunikasi dengan peneliti di BRIN guna menghasilkan paper karya ilmiah sesuai target dalam kurun waktu empat bulan ke depan. Pada Jumat (30/9/2022) lalu Universitas Nusa Mandiri (UNM) sudah menandatangani kontrak penelitian ini dan pada Senin (10/10) tim kami akan mempresentasikan desain penelitian. Semoga upaya ini dapat membawa UNM menjadi perguruan tinggi yang banyak menghasilkan para peneliti-peneliti muda untuk dapat berkontribusi aktif pada kemajuan Indonesia,” tuturnya.