Kamis 13 Oct 2022 15:06 WIB

Setelah Drama, Aplikasi Trump Truth Social Kini Tersedia di Google Playstore

Google sempat melarang aplikasi Truth Social karena kebijakan moderasi konten

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Christiyaningsih
Truth Social, aplikasi sosial media buatan Donald Trump.
Foto: the american genius
Truth Social, aplikasi sosial media buatan Donald Trump.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA – Aplikasi media sosial yang dibuat oleh mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Truth Social, sekarang tersedia di Google Playstore. Pada Agustus lalu, Google melarang aplikasi tersebut karena kebijakan moderasi konten yang tidak memadai.

Truth Social yang menawarkan pengalaman seperti Twitter, memasarkan dirinya sebagai platform yang mendorong percakapan global yang terbuka, bebas, dan jujur. Aplikasi pertama kali diluncurkan di Apple Appstore pada Februari sebelum memperluasnya di Google Playstore.

Baca Juga

Google mengatakan pihaknya mengizinkan aplikasi tersedia diunduh di Playstore selama aplikasi mematuhi pedoman pengembang, termasuk persyaratan untuk secara efektif memoderasi konten yang dibuat pengguna dan menghapus unggahan yang tidak menyenangkan seperti yang menghasut kekerasan. Perusahaan menambahkan Truth Social telah setuju untuk menerapkan langkah-langkah moderasi.

Dilansir The Verge, Kamis (13/10/2022), selain pelanggaran kebijakan yang awalnya mencegah peluncurannya di Android, Truth Social milik Trump Media and Technology Group (TMTG) juga menghadapi masalah keuangan terkait dengan SPAC yang berulang kali tertunda. Digital World Acquisition Corp, perusahaan cangkang yang akan bergabung dengan TMTG, menunda prosesnya lagi pada Senin dan sekarang telah menjadwalkan pemungutan suara pemegang sahamnya pada 3 November.

Perusahaan media Trump saat ini menghadapi penyelidikan dari Securities and Exchange Commission (SEC) menyusul pengaduan dugaan pelanggaran sekuritas dari mantan eksekutif Media Trump. Digital World Acquisition Corp telah memperingatkan investor bahwa penurunan popularitas Trump dapat berdampak negatif terhadap perusahaan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement