Ahad 16 Oct 2022 09:05 WIB

Kena Prank dari Laporan KDRT Lesty Kejora?

Jalan mendapat keadilan bagi pelaku KDRT masih panjang.

Pasangan artis Rizky Billar dan Lesti Kejora
Foto: Instagram Lesti Kejora
Pasangan artis Rizky Billar dan Lesti Kejora

REPUBLIKA.CO.ID, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), bereaksi cepat dan tanggap saat kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) terjadi di tengah keluarga Rizky Billar dan Lesti Kejora. Komisioner KPI Pusat, Nuning Rodyah pun memuji langkah penyanyi dangdut yang terorbit dari ajang pencarian bakat itu, yang langsung melaporkan tindak KDRT kepada pihak kepolisian. KPI, menilai hal itu bisa menjadi contoh bagi masyarakat.

Nuning menyebut, apa yang dilakukan Lesti, bisa jadi contoh dan membuka mata masyarakat, bahwa KDRT bukan lagi menjadi wilayah privat yang harus disembunyikan. Tapi ini harus diungkap ke publik, korbannya harus berani speak up.

Buntut pelaporan itu, KPI pun lantas mengeluarkan imbauan kepada seluruh lembaga penyiaran agar tidak menampilkan pelaku KDRT sebagai pengisi acara, penampil dan pemeran. Meski sifatnya imbaun, KPI menyatakan, tetap akan memberikan sanksi kepada lembaga penyiaran TV maupun radio yang menampilkan pelaku KDRT dalam program siarannya.

Teguran atau sanksi yang nantinya diberikan oleh KPI akan merujuk pada UU Penyiaran 32 Tahun 2002 yang mengamanatkan bahwa penyiaran harus memiliki fungsi untuk mengedukasi, memberikan informasi dan hiburan bagi masyarakat. Fungsi edukasi itulah yang kemudian menjadi dasar untuk meminta ke semua lembaga penyiaran untuk tidak menampilkan, tidak memberikan ruang bagi pelaku KDRT.

Selain itu, rujukan lainnya yang bisa digunakan untuk memberikan teguran adalah melalui Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS). Kalau dalam konteks penegakan hukum, KPI akan berikan permakluman itu. Tapi kalau dia jadi narasumber yang justru akan membuka ruang privat dan semakin menguatkan hegemoni dia atas perilaku yang dilakukan, KPI menilai sudah tidak layak lagi untuk tampil di televisi.

Salah satu televisi yang programnya menjadikan Rizky Billar host di acara D'Academia yakni Indosiar, langsung taat pada imbauan KPI. Dalam sebuah tayangan D'Academia Indosiar, terlihat Irfan Hakim dan Ramzy, partner Rizky Billar sebelumnya di acara yang sama, menyampaikan bahwa mulai saat itu, Billar tidak lagi menjadi host di acara tersebut. Indosiar tak lagi memberi ruang untuknya.

Lalu beberapa hari kemudian, para Leslar, sebutan untuk penggemar Lesti Billar pun banyak disuguhi berita-berita seputar kasus tersebut. Namun Lesti yang dikabarkan mengalami sejumlah bekas luka yang dibuktikan dari visum, dan dirawat beberapa hari di rumah sakit, tanpa ramai-ramai, tahu-tahu sudah berada di Tanah Suci untuk menjalankan umrah bersama keluarga dekatnya.

Sedangkan Billar, yang sempat tak memenuhi panggilan kepolisian, baru pekan berikutnya hadir. Setelah menjalani pemeriksaan marathon yang melelahkan, akhirnya dia ditetapkan sebagai tersangka.

Esok harinya, Billar sudah mengenakan seragam orange dan segera masuk sel tahanan. Lalu tiba-tiba, ada yang membuat gempar.

Lesti mencabut gugatannya, memaafkan Billar dan akhirya mereka berdamai. Netizen pun dibuat heboh. Banyak yang berbalik arah dari simpati pada langkah Lesti melaporkan KDRT suaminya ke polisi, kini menjadi antipati. Bahkan netizen ada yang menyebut warga +62 terkena prank berjamaah. "Kalau emang nggak mau Billar ditahan, ya ngapain lapor polisi. Duh, bucin bucin. Awas kalau kena smackdown lagi," tulis netizen. Bahkan banyak umpatan kekecewaan yang kini diarahkan ke Lesti.

Pencabutan laporan polisi memang hak Lesty. Namun banyak yang menyayangkan hal itu. Apa yang terjadi pada Lesti, menunjukkan bahwa jalan masih panjang untuk mendapatkan keadilan bagi korban KDRT. Ada banyak persoalan yang menyertainya, selain faktor jiwa dan raga yang tersakiti. Faktor keluarga, mental, finansial bisa saja membuat para korban KDRT merasa sulit lepas dari relasi kekerasan.

Dalam kasus Lesti-Billar, tentu saja faktor ekonomi tak masuk hitungan untuk Lesti. Dia sudah sangat berkecukupan menghidupi diri dan anaknya. Tapi sekelas Lesti saja gamang, lalu bagaimana dengan perempuan-perempuan korban KDRT lainnya yang tak seberuntung Lesti dari segi finansial?

Semoga saja, Rizky Billar sungguh-sungguh menyesali perbuatannya, dan tidak menyimpan dendam pada Lesti yang telah membuatnya sibuk berurusan dengan pihak berwajib. Karirnya pun diambang kehancuran karena kehadirannya di lembaga-lembaga penyiaran kini diblock. Belum lagi bullying dari netizen, serta cerita-cerita masa lalunya yang disorot. Setidaknya, Lesty telah memberikan pelajaran berharga pada Billar, dan jangan lagi melakukan KDRT. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement